5 - Jalan yang L̶u̶r̶u̶s̶ Benar

By feranlestari - January 05, 2020

"Si X ini gimana?"
"X mah lurus lurus aja. Nggak belok belok dia mah"

Kemudian jadi berpikir random.

***

Maknanya sebenarnya pada paham ya. Tapi kalau ditelaah lebih dalam lagi, kita bukan mau lurus-lurus aja, tapi jadi orang yang benar.

Kalau lurus lurus aja, tahunya jalannya emang belok karena buntu, apa iya mau nabrak bangunan di depan?

Bukan berarti jalan yang lurus-lurus aja itu salah, tapi tidak semua jalan itu rutenya hanya lurus. Nggak semua orang lewat tol Cipali.

Ada yang memang jalannya lurus, ya why not? Emang rejekinya. Tapi ya ada juga yang jalannya gabisa lurus, tapi harus belok kanan belok kiri dulu. Ada yang harus putar balik dulu. Everyone has their own journey.

Yang jadi pertanyaan adalah, apakah jalan yang disusuri itu sudah benar? Apakah jalan itu jalur yang tepat untuk ke tujuan? Makanya harus punya tujuan dulu supaya bisa tahu jalur mana yang benar. Jalan yang lurus belum tentu mengantarkan kita ke tujuan.

Ketika udah tahu jalan yang benar, selanjutnya adalah "how to stick to the road map?". Kalau memang hanya ada 1 jalan, tentu harus pikirkan berbagai cara supaya tidak tergoda oleh pancingan-pancingan dari berbagai arah.

Atau, bisa juga memang ada beberapa jalan menuju tujuan itu. Harus tahu juga kapan harus cari rute lain, ketika rute saat ini sudah nggak aman, dan justru akan membahayakan. Asalkan tetap ke tujuan yang sama, nggak masalah kan?


Jangan terpaku dengan konsep yang masih subhat.

Jangan jadi orang lurus, tapi jadilah orang yang benar.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments