6 - Ucapkan Sesuai Porsi

By feranlestari - January 08, 2020

Menjauh dari kata tolong, terima kasih, dan maaf, itu cara instan memberi makan ego
-- Marcella FP

Aku setuju sebagian, dan tidak setuju sebagian lainnya. Well, terkadang suatu pernyataan punya interpretasi berbeda untuk setiap kondisi yang berbeda pula.

Kata 'maaf' cenderung bermakna negatif karena umumnya diucapkan setelah melakukan kesalahan. Semakin banyak kata itu diucapkan, artinya ia sebanyak itu melakukan kesalahan, atau merasa melakukan banyak kesalahan.

Terlalu banyak mengucapkan 'maaf' bisa berujung pada merendahkan diri sendiri. Tapi manusia juga harus mampu mengucapkan 'maaf', berjiwa besar mengakui kesalahan.

Ucapkan sesuai porsinya.

Kata 'tolong' bila diucapkan terlalu banyak, juga pada akhirnya berujung merendahkan diri sendiri. Apakah manusia semalas atau selemah atau setidak-tahu itu hingga dalam segala hal perlu meminta tolong pada orang lain?

Tapi manusia juga perlu belajar mengucapkan kata 'tolong'. Meminta bantuan dari orang lain itu perlu tata krama, sebab semua orang memikul bebannya masing-masing. Tidak perlu mengemis, hanya perlu beritikad baik. Karena memberi pun seharusnya tidak mengharap balas, kan?

Lagi, ucapkan saja sesuai porsinya.

Kata 'terima kasih' umumnya diucapkan setelah menerima bantuan, atau merasa sudah dibantu, dalam hal apa pun. Terlalu banyak mengucapkannya memberi kesan buruk pada orang lain. Irritating.

Tapi manusia juga harus belajar mengucapkannya setelah dibantu. Meskipun menolong tanpa pamrih, apa salahnya bersyukur atas bantuan orang lain? Bagi sebagian orang, diucapkan 'terima kasih' adalah bentuk apresiasi, bahwa keberadaannya masih memiliki makna, pun sebagai lecutan semangat untuk tetap kuat menghadapi kerasnya kehidupan. Apa salahnya saling menguatkan kan?

Lagi dan lagi, ucapkan saja sesuai porsinya.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments