cr: Gramedia |
Hal yang sangat aku syukuri setelah membaca buku ini adalah, aku bersyukur dilahirkan di Indonesia. Di negara mayoritas muslim yang mengakui dan menghargai wanita sebagai entitas manusia yang sederajat dengan pria.
Well, kalau sudah menikah mungkin akan beda perkara, dunno, I'm lack of experience. Setidaknya, kondisi di Indonesia, wanita bisa berkarir setinggi apapun, kalau memang kompeten. Kupikir jarang ditemukan, nggak bisa naik jabatan hanya karena kita wanita.
Tapi, ada hal lain yang membuatku kesal. Cih, lagi-lagi kolot. Mana ada wanita mau dilecehkan. Bahkan dengan pakaian setertutup itu. Heuh, emosi. Mencegah tindak kekerasan seksual itu, dua pihak. Mana ada ketentraman hanya diusahakan oleh satu pihak? Nonsense!
Aku bersyukur terlahir di era modern, dalam hal duniawi. Setidaknya, perasaan seperti, "I am too intimidating for some men" tidak perlu dirasakan setiap hari. Well, you are in disadvantages for losing me, Man. Aku bersyukur lahir dalam era yang lebih merdeka. Walaupun sulit mengisinya, tapi setidaknya sudah one step ahead, kan?
Sebenernya tentang too intimidating ini, menarik dibahas di buku lainnya. Tapi in another perspective sih. Will write in another post, insya Allah.
"Ternyata aku orang seperti itu. Orang yang mencari uang, orang yang berkeliaran naik kereta bawah tanah, walaupun dalam keadaan hamil".
Well, kalau sudah menikah mungkin akan beda perkara, dunno, I'm lack of experience. Setidaknya, kondisi di Indonesia, wanita bisa berkarir setinggi apapun, kalau memang kompeten. Kupikir jarang ditemukan, nggak bisa naik jabatan hanya karena kita wanita.
Tapi, ada hal lain yang membuatku kesal. Cih, lagi-lagi kolot. Mana ada wanita mau dilecehkan. Bahkan dengan pakaian setertutup itu. Heuh, emosi. Mencegah tindak kekerasan seksual itu, dua pihak. Mana ada ketentraman hanya diusahakan oleh satu pihak? Nonsense!
Aku bersyukur terlahir di era modern, dalam hal duniawi. Setidaknya, perasaan seperti, "I am too intimidating for some men" tidak perlu dirasakan setiap hari. Well, you are in disadvantages for losing me, Man. Aku bersyukur lahir dalam era yang lebih merdeka. Walaupun sulit mengisinya, tapi setidaknya sudah one step ahead, kan?
Sebenernya tentang too intimidating ini, menarik dibahas di buku lainnya. Tapi in another perspective sih. Will write in another post, insya Allah.
"Ternyata aku orang seperti itu. Orang yang mencari uang, orang yang berkeliaran naik kereta bawah tanah, walaupun dalam keadaan hamil".
Sigh, I just imagine how it is when I am getting pregnant myself :(((
Is that a sin to have a desire to be a career-woman? We're not born from men, were we? Being pregnant is not equal to losing ourselves, right? A mother is always has unlimited love for the kids. But we love ourselves, too. Of course, we should know when we have to quit. But not due to other perspective on us.
Dan, setelah membaca buku ini, aku pun merenung. Iya ya, kenapa aku menginginkan anak laki-laki. I myself am a woman. I know that we are equal when we both love and loved. Ah, tanpa sadar, dalam beberapa kesempatan, aku pun sexist :((
"Para pembaca buku ini harus bersama-sama mencari jawabannya. Karena kita semua adalah Kim Ji Yeong".
Di buku ini, endingnya sangat open. Tidak jelas bagaimana kondisi akhir Kim Ji Young. But this just makes sense. The ending is up to us, cause we will cross the same problem eventually.
Mungkin tidak separah Kim Ji Young. Tapi mana ada seorang ibu berkarir yang tidak bimbang antara full time mengasuh anaknya atau sambil tetap melanjutkan pekerjaannya? Mana ada ibu berkarir yang tidak frustasi, sambil meratapi keputusan-keputusan yang telah dibuat, meski tahu it can't be undone?
This is just life.
Is that a sin to have a desire to be a career-woman? We're not born from men, were we? Being pregnant is not equal to losing ourselves, right? A mother is always has unlimited love for the kids. But we love ourselves, too. Of course, we should know when we have to quit. But not due to other perspective on us.
Dan, setelah membaca buku ini, aku pun merenung. Iya ya, kenapa aku menginginkan anak laki-laki. I myself am a woman. I know that we are equal when we both love and loved. Ah, tanpa sadar, dalam beberapa kesempatan, aku pun sexist :((
"Para pembaca buku ini harus bersama-sama mencari jawabannya. Karena kita semua adalah Kim Ji Yeong".
Di buku ini, endingnya sangat open. Tidak jelas bagaimana kondisi akhir Kim Ji Young. But this just makes sense. The ending is up to us, cause we will cross the same problem eventually.
Mungkin tidak separah Kim Ji Young. Tapi mana ada seorang ibu berkarir yang tidak bimbang antara full time mengasuh anaknya atau sambil tetap melanjutkan pekerjaannya? Mana ada ibu berkarir yang tidak frustasi, sambil meratapi keputusan-keputusan yang telah dibuat, meski tahu it can't be undone?
This is just life.
Ingin menghilang, padahal berharap ditemukan
-- Anonymous
Nempel banget, saking kesepetnya
Hai, Cinta.
Iya, kamu
Kamu yang baca ini
Kenapa?
Kaget?
Jangan dong
Jangan kaget dicintai
Asal harus mencintai juga ya
Cinta nggak sesempit cewek sama cowok doang kok
Emang hidup cuma buat lawan jenis? Hehe
Makan tuh cinta!
Emang, makan juga pake cinta
Tapi cinta yang ngotak
Kalo nggak ngotak, namanya Cahaya Baru
Ih, garing. Kriuk deh. Crepes
Biarin!
Namanya juga ISFJ
Pembenaran?
Bodo amat!
Yang penting happy 🤪
Iya, kamu
Kamu yang baca ini
Kenapa?
Kaget?
Jangan dong
Jangan kaget dicintai
Asal harus mencintai juga ya
Cinta nggak sesempit cewek sama cowok doang kok
Emang hidup cuma buat lawan jenis? Hehe
Makan tuh cinta!
Emang, makan juga pake cinta
Tapi cinta yang ngotak
Kalo nggak ngotak, namanya Cahaya Baru
Ih, garing. Kriuk deh. Crepes
Biarin!
Namanya juga ISFJ
Pembenaran?
Bodo amat!
Yang penting happy 🤪
Malem ini, super!
Ngedate bertiga lagi 😁 Hampir nangis mikirin bunda belum kasih kabar sampe rumah. Pas dikabarin udah sampe rumah, leganya masya Allah.
Lanjut chit chat bentar nan simpel, tapi membekas. Moga-moga beneran tetanggaan ya Bun 😊 Lumayan, bisa tiap hari ketemu upin ipin haha.
Dilanjut lagi nonton Imperfect. Walaupun udah tahu premis ceritanya, tapi ternyata tetep bikin nangis dan ketawa gantian. Klise banget, kalau cantik itu bukan solely yang langsing dan putih.
Tapi cowoknya juga super atuh! "Yang cantik banyak, tapi yang penting itu cocok". Duh duh, semoga segera bertemu ya, sama satu yang cocok hahaha.
Belajar dari mamanya Rara, semakin menyadari bahwa jadi ibu itu sama sekali nggak gampang. Sosok ibu yang aku demand, mungkin bukan ibu nggak seperti itu, tapi aku masih terlalu childish untuk melihat sisi itu dari ibu.
Kalau lagi ngeliat bunda, ketika belajar gimana mengolah emosi, seni mendidik anak, kagum beneeer. Well, banyak hal yang bikin aku kagum sih sama bunda. Ngiri? Yes, of course. Who doesn't? Ketika punya kakak serba bisa haha.
Love you Bunda. Well, aku terlalu malu buat bilang langsung wkwk. But when you need me, just call me, and I will just do all I can for you hehe.
P.S. I know ini tulisan nggak koheren dan semrawut dan berasa nambal-nambal. But, who cares? I'm happy now 😎
Ngedate bertiga lagi 😁 Hampir nangis mikirin bunda belum kasih kabar sampe rumah. Pas dikabarin udah sampe rumah, leganya masya Allah.
Lanjut chit chat bentar nan simpel, tapi membekas. Moga-moga beneran tetanggaan ya Bun 😊 Lumayan, bisa tiap hari ketemu upin ipin haha.
Dilanjut lagi nonton Imperfect. Walaupun udah tahu premis ceritanya, tapi ternyata tetep bikin nangis dan ketawa gantian. Klise banget, kalau cantik itu bukan solely yang langsing dan putih.
Tapi cowoknya juga super atuh! "Yang cantik banyak, tapi yang penting itu cocok". Duh duh, semoga segera bertemu ya, sama satu yang cocok hahaha.
Belajar dari mamanya Rara, semakin menyadari bahwa jadi ibu itu sama sekali nggak gampang. Sosok ibu yang aku demand, mungkin bukan ibu nggak seperti itu, tapi aku masih terlalu childish untuk melihat sisi itu dari ibu.
Kalau lagi ngeliat bunda, ketika belajar gimana mengolah emosi, seni mendidik anak, kagum beneeer. Well, banyak hal yang bikin aku kagum sih sama bunda. Ngiri? Yes, of course. Who doesn't? Ketika punya kakak serba bisa haha.
Love you Bunda. Well, aku terlalu malu buat bilang langsung wkwk. But when you need me, just call me, and I will just do all I can for you hehe.
P.S. I know ini tulisan nggak koheren dan semrawut dan berasa nambal-nambal. But, who cares? I'm happy now 😎
I once said, don't reveal your true self to people. Not even once.
And here I am.
Betraying myself. Hmm
And here I am.
Betraying myself. Hmm
***
Padahal, udah sekian judul drama ditonton. Sekian FTV, sekian sinetron. Sekian plot.
Tapi tetep aja bego di drama hidup sendiri.
What do I learn then?
Padahal dulu sebel banget sama orang yang clueless. Nyatanya, emang setiap orang juga clueless, termasuk diri sendiri. The ugly truth, kah?
***
I don't live for someone. I live for myself, as Allah told me to pray, for my sake. Not for someone, or worst, everyone.
I should not act to be acknowleged by people. Because I should be happy by being myself. That's what I should do. Memulai bahagia, akan diri sendiri.
I live for myself. Thank you, for living until now, Feran. I love you 😁
Let's go. Paralayang menunggu. Aamiin
***
"Boleh nangis, tapi tetep harus jadi lebih kuat".
Bener, yang bikin sedih belum tentu selalu jahat. Semua pasti ada hikmahnya.
***
How is life?
Whatever. I'm happy now. Let's take a rest 🙂