28 - Tentang Rindu

By feranlestari - January 28, 2020

Tema : Mengarang

Budi membacakan anaknya sebuah cerita, persis seperti malam-malam sebelumnya. Setengah jam berlalu, dengkur halus Ani mulai terdengar.

Kondisi keluarga mereka berkebalikan dengan kondisi keluarga dalam kaleng Khong Guan. Ani merindukan ibunya, meski yang nyata ada hanyalah Budi. Praktis Budi harus berlakon multi peran, sebagai full-time daddy dan part-time mommy.

***

Budi memandangi album foto. Wajah polos anaknya sungguh menggemaskan. Ah, betapa rindunya Budi akan waktu itu. Ketika rumah masih hangat-hangatnya. Tidak seperti saat ini. Hanya cicak yang bersuara.

Sesekali Budi mengecek telepon genggamnya. Berharap ada panggilan yang datang.

***

Di Korea, Ani masih betah dengan laptopnya. Frustasi karena hasil kerjanya tak bisa dicompile, Ani memilih pergi ke pantry. Kerongkongannya minta diisi.

Sambil menyeruput kopi, ia iseng melihat liontinnya. Memandangi wajah dalam foto di dalam sana. Ayahnya. Ah, sungguh ia rindu.

Usai tegukan terakhir, Ani bergegas menuju telpon umum di kantornya. Menggesek kartu dan memencet angka-angka yang akan mendatangkan suara ayahnya. Tapi suara ayahnya tak kunjung terdengar.

Gagal.

Ani mengutuki dirinya sendiri. Rindu ini harus ditangguhkan lagi. Di dompetnya hanya tersisa beberapa won. Baru lusa gajinya jatuh tempo, pun perutnya masih perlu diisi. Sial, kenapa ia lupa belum top up.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments