Kenapa manusia selalu serakah?
Ada yang selalu mementingkan diri sendiri meski jelas penderitaan orang lain di matanya.
Ada yang selalu berusaha menyenangkan semua orang, meski jelas dirinya tak punya makna di mata orang lain.
So, why, people?
What is this life to you? A joke, huh?
Kenapa cinta butuh alasan?
Bukankah alasan itu juga nantinya menjadi alasan untuk berhenti mencinta?
Sejatinya, tak ada yang kekal di dunia ini kan?
Bayangkan, aku suka kamu karena kamu tampan. Lantas aku kudu piye, saat kamu sudah nggak ganteng lagi?
Aku suka kamu karena kamu nyambung diajak ngobrol. Lantas aku kudu piye, saat kamu sudah ogah ngobrol denganku lagi?
Terkadang ia ragu
Di lain waktu ia mantap
Kemarin mengiyakan
Hari ini ingin berontak
Jadi, ia kuat atau lemah?
Entah di mana, dan kapan
Berencana tapi tak tahu tujuan
Berjalan saja menyusuri jalan
Ingin berlari, nyatanya terseok-seok
Jadi, ia bimbang atau tidak?
Berhari-hari kebingungan
Lalu dalam sekejap merasa bahagia
Kemudian, terjungkal lagi
Macam siklus sinus cosinus
Jadi, ia bahagia atau tidak?
Ia selalu dilempar seperti koin
Entah akan dapat angka atau muka
Seperti undian saja
Sudah dilempar,
Entah siapa pula yang akan menangkap
Jangan jangan justru dibiarkan jatuh
Kalau sudah jatuh begini,
Tak ayal jadi remuk,
Pecahannya terpelanting ke mana-mana
Si kepingan hati yang rapuh
Cantik itu apa yang kita rasa, bukan apa yang orang lihat
Kenapa lelaki bersikukuh tak berpindah hati, tapi wanita selalu merasa disinggahi?
Note terpenting dari retro hari ini, menurutku adalah tentang managing expectation. Key dalam memanage expectation ini nggak lain adalah komunikasi. Mulai dari client, PO, PMO, developer, QA, sampai ke SS.
Kalo kata temenku "setuju komunikasi itu penting, tapi komunikasi berdasarkan ilmu, bukan sekadar feeling".
Jleb. Emang kadang kita lupa bahwa feeling nggak selalu benar, bahwa telinga ada untuk mendengarkan, dan bahwa mulut itu ada untuk bicara.
Komunikasi itu adalah tentang ketersampaian suatu informasi, pun menerima timbal balik atas tersampaikannya informasi tersebut. Goalnya adalah bagaimana dalam suatu komunitas menerima pemahaman yang sama, punya standar yang sama, ada dalam framework yang sama. Dan saling mengisi dalam framework tersebut.
Dan kunci dari komunikasi adalah mau bicara sekaligus mau mendengarkan.
Kata temanku lagi "kalau lagi waras, biasanya ujung-ujungnya nggak diambil pusing paling banter mikir bentar trus malah ngewajarin kalo emang masih di bawah limit".
Well, tiap orang pasti punya timing masing-masing, ketika kita nggak mau diganggu, ego meningkat, mau menang sendiri, nggak mau mendengarkan. Tapi ya disitulah letak tantangannya. Manusia nggak bisa seterusnya hidup sendiri. Pasti butuh orang lain. Maka manusia harus pintar-pintar mengatur ritme hati, tenaga, dan pikiran supaya nggak fatigue karena harus terus-terusan bersinggungan dengan orang lain.
It is okay to take a rest. But life goes on, so we need to move on. Don't be tired of people. Keep communicating what we want people to know 🙂
Theme : Darkness
In the real world, I do hate darkness. Darkness is identical to those scene in horror movies where the ghost appeared. I hate darkness so that I always sleep without turning off the lamp.
When the dark came, I am still clearly remember how it felt. Desperate. Just, ah, I hate darkness! Never do I like darkness, except when I am tired so bad that I need full rest.
In the other perspective, darkness is when I put my hope on someone. Then Allah shows me that human is just undependable.
When nobody is dependable, it always only me in this life. Just depend on my two feet, and believe that Allah is always with me.