Kadang aku merasa jahat
Ya, aku memang jahat

Aku jadi benci
Aku ragu
Apasih menurutmu
Arti persahabatan?

Memberi terus?
Atau selalu menerima?
Yah, selayaknya...
Saling memberi dan menerima sih

Tapi kok,,
Aku merasa harus selalu memberi ya?
Aku merasa selalu dituntut?

Apa aku memang benar?
Atau hanya egoku?
Aku tak tahu

Tapi yang pasti
Aku sadar kok
Yaaaah, bukan aku kok
Yang kamu butuhin
Yang kamu perlu-perluin

Aku sadar kok
Sadar sesadar-sadarnya
Aku layaknya pelampiasan bukan?

Dan ya, aku sadar,
Terlalu banyak perbedaan diantara kita
Atau justru terlalu banyak kesamaan kita?
Aku tak tahu

Tapi, aku ya aku
Inilah aku
Aku mau kamu terima aku
Apa adanya

Yah, aku keras kamu keras
Mari kita tunggu
Siapa yang lebih bisa bertahan


Regards,

Ah, ya, I feel like a jerk! Feel like bullshiter. I'm sorry friend.

Guess what? I miss playing angklung. I miss playing those angklung. No F, 3, 14, 17, 25, 32, 33, etc. I miss it.

I miss the time I've spent to practiced. I miss the time I've spent with KPA3. I miss that time.

I know, somebody who is wrong is me. Just me. I am the person who had a problem. I'm sorry.

I wanna play angklung. I wanna play a song. I wanna 'shake' those angklung. I wanna join a concert. I miss 2 years with KPA 3. I'm sorry KPA 3. I'm sorry :(

Regards,

Wawawa! Saya senaaaaaaaaaang hahaha XD

Entah kenapa, ngeliat orang lain punya mimpi yang sama itu bikin bahagia ya? Kadang jealous sih, tapi ya, hey, we can be bestfriend, right?

Seneng banget ternyata ada orang lain dengan passion yang sama! Kenapa kita nggak berjuang bersama? Dan oke, saya pengen bahas ini.

Kenapa kita harus sebel kalau ada orang lain yang punya mimpi yang sama? Ngerasa punya saingan kah?

Yah, up to you. But, I just wanna tell you something. Even we are the best person in the world. Then, do you think we would decide every moments happen in the world? No! It's Allah's capacity. Allah is our Rabb. Just Him can do!

And, yeah, so, would you think that, if there is a girl or boy who has same dream, same passion with you, you will be lost? NO! Don't think like that! Don't ever although for once!

Ahahaha, where do I get those words? Dunno! :p

Ah ye, I used to be childish, even I didn't think wisely. I'm sorry friends :( but now, I'll be try to be wise. I'll try.

And I'm so so glad to have parrents, family, and friends like them. I glad to be me! I'm so glad to have friends like Mai, Riri, Nisa, Chy, Kou, Harash, and so on. You are the best, Friend!

And, yeah, back to the topic! So, what about be good friend for her/him? Why do we prefer refusing to accepting?

Everybody has their dream. And so we do. Don't refuse them. Don't even fight them! Just get a new friend! Just be a good friend, and just make a good and best friendship :)

And, yeah, so, fighting friend! Fighting for our dreams! Glad to share with you :)

Hahaha, saya seneng banget hari ini. Meski diawali sama kepusingan saya. Pusing beneran lho, sakit kepala.

Terus tambahan fisika. Padahal tadi pagi udah tambahan di sekolah 4 jam. Lanjut di SSC. Tapi entah kenapa, kerasa banget sensasinya *naon deui*

Pokoknya, hari ini saya seneng banget belajar fisika. Listrik statis. Gile, sebandinglah sama kinematika. Sama-sama bikin excited!

Dan saya baru ngeh sama yang orang bilang, "belajar itu punya kepuasan sendiri". Nggak peduli saya lebih bodoh dari orang lain atau nggak, tapi yang pasti, bisa ngerjain 1 soal itu udah seneng banget! Dan bikin ketagihan buat ngerjain soal-soal yang lain!

Hahaha, senang rasanya akhirnya saya seneng belajar fisika :p ke depan, list "be loved subject" saya harus tambah lagi. Sama BIOLOGI!

Semangat feranti. Semangat #32012. Semangat 'pelajar' Indonesia!

~TY vse, chto serdtsu milo,
S chem ia szhilsia umom:
Ty mne liubov' i sila,-
I. Spi bezmiatezhnym snom!

Ty mne liubov' i sila,
I S'let v puti moem~
Vse, chto mne zhizn' sulila,-
Spi bezmiatezhnym snom.

V se, chto mne zhizn' sulila
Naprasno s kazhdym dnem;
Ves' bred rrliadogo pyla,-
Spi bezmiatezhnym snom.

Ves' bred mladogo pyla
o schastii zemnom
S ud'ba osushchestvila,-
Spi bezmiatezhnym snom.

Sud'ba osushchestvila
V se v obraze odnom,
Odno gorit svetilo,-
Spi bezmiatezhnym snom!

Odno gorit svetilo
Mne radostnym luchom,
Kak buria b ni grozila,-
Spi bezmiatezhnym snom!

Kak buria b fit grozilra,
Khotia 0 skvoz" vikhr" i grom
Neslos' moe vetrilo -
S i bezmiatezhn ~ snom!

Aku Nak Tidur Sampai Lelap

Kaulah yang kena pada hatiku
Yang bercantum dengan mindaku
Kaulah cinta dan kekuatan aku
Tidurlah dengan lelap!

Kaulah cinta dan kekuatan aku,
Cahaya dalam perjalananku
Apa yang kujanjikan kehidupan
Tidurlah dengan lelap!

Apa yang dijanjikan kehidupan
Teryata semakin sia-sia
Segala cita-cita masa muda
Tidurlah dengan lelap!

Segala cita-cita masa muda
Tentang kebahagiaan hidup
Dipenuhi oleh nasib
Tidurlah dengan lelap!

Dipenuhi oleh nasib
Dalam satu bayangan sahaja
Satu matahari bercahaya
Tidurlah dengan lelap!

Satu matahari bercahaya
Girang menyinari aku
Meskipun badai menimpa
Tidurlah dengan lelap!

Meskipun badai menimpa
Melalui angin dan petir
Layarku melaju terus
Tidurlah dengan lelap!

Keren banget ya? Ini cuman copas lho :p

Hari ini, keputusan itu akhirnya datang ^^
Lebay sih emang, tapi so what ah, hidup gue ini :p

Ya, akhirnya, saya memutuskan untuk membiarkan hidup agar mengalir sebagaimana mestinya. Saya nggak boleh terlalu egois, nggak boleh terlalu ambisius, dan nggak boleh terlalu perfeksionis. Bagus sih sebenernya, tapi kalau melebihi dosis, nggak bagus juga. Ntar malah overdosis, dan end. Selesai semuanya. And I don't wanna end like that.

Hari ini, di angkot, tadinya niat mau belajar kimia unsur, ternyata malah ngenet :p liat-liat blog. Dan tepat! Nemu blognya anak TN UGM yang lolos monbusho! Wew, keren pisan. Lulus S1 TN UGM, ambil nuclear engineering Tokodai.

Dan, saya juga memantapkan keinginan saya ambil nuklir kalau masuk FMIPA. Kalau masuk STEI juga bisa ambil power. Kalo kepikiran saya sih, pengen ikut membesarkan PLTN di Indonesia :p

Tapi ya, saya bakal berusaha untuk sekarang-sekarang ini. Emang sih, mungkin terkesan setengah-setengah, tanpa tujuan, tapi yang pasti, saya juga nggak mau tiap bulan ganti-ganti jurusan impian. Dan akhirnya jadi terlalu ambisius.

Tapi, yang penting buat saya, intinya saya tau mau jadi apa kalau saya masuk STEI, FTTM, SF, ataupun FMIPA. Amiiiiiiiin masuk salah satu.

Apapun itu, nggak peduli kata orang bagus atau kurang bagus, saya percaya, kalau Allah mengijinkan dan saya tahu apa yang ingin saya lakukan, Allah pasti menolong saya :) asalkan saya juga berusaha :p

Semangat buat anak kelas XII yang masih belum tau mau masuk jurusan apa. Saya yakin kalian pasti bisa! Semangat 2012! Kita masuk SMA bareng-bareng, semoga kita juga lulus bareng-bareng, masuk kuliah juga bareng-bareng XD


Regards,

Haha, konyolnya saya. Dan tentu, bodohnya saya juga :p

Gimana bisa 0! = 1? Dan gimana bisa a log p = a log b * b log p?

Dan baru tahu hari ini wkwkwk

1. Kenapa 0! = 1?
Karena, n! = n (n-1)! Untuk n = 1, berarti 1! = 1 (0!) = 1, maka, 0! = 1

2. Kenapa a log p = a log b * b log p?
Karena, a log b bisa kita tulis dengan 1/(b log a) berarti a log b * b log p = b log p/ b log a = a log p

Yang di depan, misal a log b, a sebagai basis, b sebagai numerus ya *saya nulis di hp :p*

Hahaha, emang sih, gini doang bangga hahaha cupu yaa? :p

Oh ya, TO aku ternyata nggak bagus-bagus amat *ketawa miris*. Naik sih, jadi 57,33. Tapi kita lagi berbicara tentang gadis yang pengen masuk STEI yang katanya PGnya sekitar 60an T.T

Hahaha, saya seneng sama hasil TO hari ini. Belom keluar sih hasilnya. Tapi ya, saya ngerasa cukup PD ngerjain soal-soal itu. Lumayanlah, pembalasan TO ke-2 yang anjloknya gila! Pokoknya harus dapet STEI atau FTTM. Amiiiiiin :p

Yah, emang cuma TO formatif sih, bukan TO SNMPTN, tapi ya, saya tetap mengharap yang terbaik :)

Impuls itu datang tiba-tiba
Menggema dalam kepalaku
Bergerak naik turun di sisi kiriku
Aku tak tahan lagi

Kucoba bertahan
Demi semuanya
Karena kesempatan hanya datang sekali
Seumur hidup

Kubasuh mukaku
Berusaha kualihkan perhatianku
Menunda stagnansiku

Ingin ku akhiri
Membelok impuls
Menahan alirannya

Tapi apa daya
Aku tak mampu

Air mataku menggenang
Aku tak tahan lagi
Semuanya tertahan di kerongkonganku

Akhirnya,,
Kukeluarkan semua
Gundah gulanaku
Semua penghambat itu

Disisi jalan
Aku terkulai lemas
Tak kuasa ku berbicara

Tapi impuls itu
Justru membentuk endospora


Regards,

Matahari begitu terik
Memaksaku untuk sadar
Bahwa aku tak hebat
Bahkan hanya untuk melihat

Jendela berderit
Tak ada yang mulus
Layaknya polisi tidur

Masalahku terdispersi
Dalam pikiranku
Lalu semuanya terdispersi
Dalam medium yang lebih tak terjamah
Bukan dalam sol, liquid ataupun gas
Justru dalam segumpal darah

Sesak
Hanya sesak yang dapat kurasa
Tak lebih pun tak kurang

Angin menemani langkahku
Mimpiku terlepas kembali
Setelah sekian lama terbungkam
Aku ingin bebas
Aku ingin terbang

Diam melengkapi sunyiku
Tak satu suarapun kugubris
Tidak deru mesin
Tidak juga derit jendela

Aku hanya diam
Menikmati sunyi
Semakin terbuai
Tapi waktu terus berlalu
Akankah ini berakhir?

Tikungan demi tikungan kulewati
Memberiku waktu yang cukup
Untuk menuntaskan segalanya

Angin membujukku
Berbaik hati padaku
Untuk membawa serta kerisauanku bersamanya

Ya, biarlah dia pergi
Bersama angin
Biarkan kulalui jalan baru
Bersama eloknya mentari
Biarkan kunikmati
Indahnya negeri ini

Salah lagi
Galau lagi
Dan bikin orang lain galau
Lagi

Terlalu banyak kekurangan
Kelebihan pun pas-pasan

Terlalu ingin orang lain mengerti
Tapi tak dapat mengerti

Terlalu banyak menyakiti
Tapi ingin disembuhkan
Terlalu banyak memilih
Tapi ingin dipilih

Hati yang galau
Harus bagaimana?

Saat kamu harus memilih
Antara egoisme dan persahabatan?
Antara bahagia dan menyakiti?

Aku menyayangimu Kawan
Aku menyayangimu
Sungguh...
Tak ada niatan sekalipun
Untuk menyakitimu

Tapi maaf
Bila caraku ini
Mengusik hatimu
Bila caraku ini
Membuatmu menjauh
Maaf

Maaf kalau aku tak seindah yang kau duga


Regards,

Aku emang bodoh
Aku emang tolol

Tapi apakah aku selalu salah?
Atau kamu selalu benar?

Apa aku terlalu sensitif?
Atau kamu selalu stabil?

Apa aku terlalu moody?
Atau kamu terlalu egois?

Apa aku terlalu egois?
Atau kamu terlalu individualis?

Apa aku selalu kalah?
Atau kamu tak mau mengalah?

Apa aku terlalu disayang?
Atau kamu tak mampu bersusah?

Apa aku tak berperasaan?
Atau kamu tak mau mengerti?

Apakah aku atau kamu
Yang bersalah?


Regards,

Jangan pernah meremehkan kekuatan seorang manusia, karena Tuhan sedikit pun tidak pernah

Aku adalah seorang wanita, aku adalah kekuatan, aku adalah kelembutan, aku adalah ibu dari cinta

Sebuah perjuangan layak untuk dikenang

Citius, altius, fortius
Faster, higher, stronger

Ayah saya bilang, kurang lebih : "karena perjuangan kamu untuk sampai ke titik ini adalah berat. Sejak SD sampe sekarang, itu berat"

"kamu inget nggak? Waktu kamu kelas 1 SD, udah bisa baca. Kelas 2 udah seneng baca koran. Kamu perlu nginget2 lagi masa-masa itu. Anggap aja buku sejarah, tik, kwn itu adalah novel, buku korea. Di ITB kamu nggak akan belajar itu, tapi untuk perlu ke ITB, kamu harus lulus pelajaran itu."

Jujur, saya ngerasa makin bersalah sama ayah, ibu, kakak, adik saya. Saya akui, saya terlalu sering menyalahkan keadaan, padahal saya sendiri yang salah. Maaf. Gomenasai. Jeongmal mianhe.

Dan entah kenapa, saya bersyukur sekali dengan masa lalu saya.

Masa lalu saat saya merasa heran, kenapa Mbah selalu bilang, "manis ya sekarang, udah besar". Dan akhirnya saya tahu apa alasannya.

Masa lalu saat semua orang memandang aneh sama saya, meski saya nggak ngerti kenapa.

Masa lalu saat saya harus kehilangan satu tahun masa taman kanak-kanak saya.

Masa lalu saat saya 'hanya' masuk SD tak dikenal, yang justru namanya dikenal seluruh Indonesia.

Saya pikir, masa lalu paling menyakitkan tapi justru paling berharga adalah masa-masa SD. Kalau saya pikir lagi, dulu saya kuat 'dihina-hina' orang. Saya kuat 'diejek-ejek'. Saya berani mendobrak.

Dulu saya bisa survive. Lantas, kenapa sekarang nggak?

Semoga, saya selalu diberi kekuatan dan tekad yang terus bulat untuk meraih cita-cita saya. Mohon do'anya :)


Regards,

Saya ragu ada yang tahu smash itu apa?

Dan, oh, no, jangan mengira smash disini itu adalah 'smash'nya si bisma dkk

No, at all. Saya nggak bakal ngomongin mereka!

Smash itu, komik, manga, atau anime? Yah, yang pasti sih komik.

Sohib saya pada keketawaan denger judulnya. Dikira mereka saya 'ngefans' sama si Smash. Gile, masih keren 2PM kemana-mana, B1A4 juga!

Ya, judulnya smash! Dan saya baru tau, 'tujuan' pembuatan komik itu untuk apa.

'Captain Tsubasa' diciptakan untuk membakar gairah dan semangat bangsa Jepang untuk menjadikannya timnasnya 'wow' di mata dunia, meskipun kata Pak Tata, bahkan jaman heubeul mah, timnas Jepang kalah sama Persija!

Sama halnya dengan 'Captain Tsubasa', saya pikir, pembuatan komik 'Smash' ini juga bertujuan untuk membangkitkan apresiasi masyarakat Jepang terhadap bulutangkis serta membangkitkan semangat para pemain bulutangkis Jepang.

Saya berani jamin, dulu, Jepang nggak ada apa-apanya dibanding Indonesia. Piala Uber sama Thomas aja, yang pernah dapet cuma negara Indonesia, China, Jerman, Malaysia kalo nggak salah. Malaysia juga cuma beberapa kali. Sampe sekarang bahkan, rekor China dapet piala Thomas kalo nggak salah, nggak lebih dari rekor Indonesia dapet piala Thomas.

Jadi, sebenernya Indonesia itu WOW. LADANG PEMAIN HANDAL!

Oke, balik lagi ke komik 'Smash'. Dan, kalau kita mau melihat beberapa tahun terakhir, Jepang 'hampir' sudah membuktikannya.

Kita lihat di All England 2010, Kenichi Tago, pemain muda Jepang, bahkan menembus final! Kurang keren apa? Asal tahu aja, bahkan gengsinya All England itu lebih gede ketimbang Olimpiade!

All England 2011, giliran Eriko Hirose menembus final! Wow. Pemain Indo yang pernah menang All England setelah era-nya Susi Susanti siapa?

Saya pikir, cara Jepang membangkitkan dan menggerakkan masyarakat Jepang untuk mendukung atlet-atletnya dengan cara membuat komik, itu efektif sekali. Kalau di Jepang sih. Kalau di Indonesia, ya kagak tahu, kan karakter masyarakatnya beda, budayanya juga beda.

Jadi, kesimpulan saya, pembuatan komik olahraga di Jepang itu punya maksud tertentu, nggak asal bikin. Dan memang membuahkan hasil.

Senin, 17 Oktober 2011

Ah, saya merasakan ini lagi. Lagi dan lagi.

Orang bilang, saya bagus di matematika. Yah, bagus. Sebenernya sih, biasa aja, da saya suka pelajarannya. Mungkin mereka nggak suka, makanya jadi kayak saya teh bagus. Tapi hari ini, saya merasa bodoh sebodoh-bodohnya. Juga karena pelajaran ini.

Saya bersyukur, seumur-umur di 3, nilai dibawah 80, cuma dua kali. Semuanya di kelas 11 sekali dan di kelas 12 sekali. Saya kesel waktu itu. Gila, saya segobl*k itu sampe remed, yang bahkan orang lain nggak remed. Lebay emang. Yah, berhubung saya perfeksionis, di bidang yang saya gemari, saya menuntut nilai 100, tapi yang datang justru 70 dan 46.

Tapi, setelah dipikir lagi, toh itu adalah salah satu bentuk teguran dari Allah agar saya nggak sombong. Dan, yah, kalau saya mengingat lagi, saya bahkan pernah dapet nilai 0 waktu kelas 2 SD, materi perkalian dua angka dan dua angka, materi jam-jaman juga.

Jadi, kebisaan saya dalam matematika itu juga berangkat dari kebodohan saya bukan?

Saya sadar, saya terlalu jauh terbang saat itu. Pas jatuh, kerasanya sakit, padahal jatohnya juga ga parah-parah amat da.

Dan kali ini, saya diuji lagi. Saya dicoba lagi sama Allah. Diberi peringatan sama Allah. Hari ini, detik ini saya nulis untaian kata ini, saya sadar, betapa ruginya saya.

Dan ironisnya, saya rugi di bidang ini, bidang yang amat saya banggakan dan saya sukai. Lebih ironisnya lagi, saya baru sadar.

Dimulai dengan les SSC di Terate 10 Bandung. Jam setengah 5 pelajaran matematika, sama Bapak Tedy Setiawan.

Dan di akhir pelajaran, seperti biasa, Beliau selalu memberikan 'rumus' baru, pengetahuan baru. Kali ini giliran 'dalil Menelaos'.

Ada anak yang bilang, 'kok nggak ada di buku'. Pak Tedy bilang, 'iya, ini mah nggak ada di SMA, ini mah buat anak OLIMPIADE'

Tau? saya ngerasa kayak abis nolak emas yang ditawarin cuma-cuma buat saya.

Dulu, kelas satu SMA, saya ikut olimpiade Matematika. Cuma sampe ke kota. Dari kota nggak lolos. Saya nggak belajar dari pengalaman.

Kelas dua ikut lagi. Tahun kedua, saya pertama ketemu Teh Arinta, jebolan Olim 2004 Pekanbaru, Riau. Tahun kedua, saya pertama ketemu Pak Tedy. Beliau diminta buat ngelatih kami, supaya bisa sukses olimnya.

Saya tetep nggak belajar. Setelah pertama ketolak olim, saya nggak belajar. Evan, temen saya yang ikut olim fisika, selama setahun sebelum olimpiade tahun 2011, dia belajar terus. Dan, dia sampe ke OSN 2011. Meski nggak dapet OSN-nya.

Saya? Gagal lagi.

Dan saya baru sadar, kalau dulu saya serius menekuni dunia olim, banyak yang bisa saya dapet. Ilmu, bisa nyenengin ortu, dapet temen baru, jalan-jalan juga, nggak serepot ini kelas 3-nya.

Dan yang pasti, saya mestinya tahu dalil Menelaos itu.


Regards,

Sabtu, 15 Oktober 2011

Hari ini saya masuk rumah sekitar jam set 2 dari sekolah jam kira-kira 12.

Dan sebelnya, di Kopo macet gara-gara Persib mau main.

Bobotoh pada pawai. Pake motorlah, pake mobillah. Di jalannya juga ugal-ugalan. Ngebut. Bikin macet, polusi suara oge. Kisruh welah eta jalan.

Kenapa sih mereka bisa sampe kayak gitu? Oke, mereka dukung Persib. Ya terus so what?

Kenapa harus pake bikin kisruh di jalan? Tinggal ke stadionnya aja meni udah bikin kisruh.

Kalo menang, kisruh lagi, kalo kalah, golok berperan.

Dan, yang saya herankan, banyak anak-anak sekolahan, bahkan orang dewasa yang ikut.

Pertama, anak sekolahan. Guys, kalo lo anak sekolahan, yang berpendidikan, tunjukin dong kalo lo emang layak disebut berpendidikan. Jadi, gue tanya sekarang, apakah lo berpendidikan, kalo lo malah bikin kisruh di jalan 'hanya' demi tim yang bahkan belom tentu menang? Jangan cuma modal anak sekolahan dong, tapi tunjukin kalo lo emang pantes disebut BERPENDIDIKAN!

Kedua, orang dewasa. Nah ini juga, gimana generasi penerus bangsa kalo yang ngurusnya aja nggak baleg? Harusnya Bapak-Bapak sekalian bisa kasih contoh yang baik sama 'kita-kita' yang muda dong. Dan jangan pake alasan, 'ini demi tim kebanggaan kita'. Sok-sok cari alasan.

Kalau saya jadi atletnya juga, alim gaduh suporter kawas kitu! Menang salah, kalah lebih salah lagi.

Dan saya sarankan, tunjukkan kalo kita emang bangsa yang bener, bukan sok-sok bener. Dimulai dari dukung yang bener. DUKUNG YANG BENER.

Yang kayak gimana? Dukung, dateng ke stadion, berdoa, nggak perlu pawai-pawaian, nggak perlu pake kisruh. Kalo emang ngefans, liatin aja pas lagi latihan, kasih semangat. Kasih tahu harapan kalian buat mereka kayak apa. Menurut saya, cara kayak gitu lebih terhormat kok.

Jangan lupa, tunjukin kalo kita emang pantes disebut makhluk Allah paling sempurna. Kita dikasih akal pikiran, perasaan. Kita dikasih otak yang kerjanya super canggih. Lebih canggih dari komputer paling modern di dunia. Ciptaan Allah, siapa yang bisa nandingin?

Jadi, apa mau otak kita dikalahin sama benda mati yang bisa 'hidup' hanya kalau ada listrik? Dunia padam, komputer kagak nyala. Dunia padam, otak kita masih bisa menyala terang :)

Tunjukin kalo kita manusia yang bermartabat, berpendidikan, yang punya akal dan pikiran!

Selasa, 11 Oktober 2011

Akhirnya, saya tahu...

Kenapa sepakbola 'kita' bisa dibilang nggak lebih cemerlang dibanding bulutangkis, meski bahkan bulutangkis pun sudah 'merosot'.

Saya hanya melihat satu sisi. Jumlah pemain.

Kemenangan itu berbanding lurus sama kekompakan tim. Kerjasama. Dalam hal ini, satu partai dalam tim bulutangkis dan kesebelasan dalam sepakbola.

Kekompakan tim itu berbanding lurus sama jumlah pemain.

Kalau di badminton, paling banyak itu 4 orang dalam satu lapangan. Berarti 2 orang dalam setim. Untuk menang, maka dua orang ini harus kompak dan jitu dalam menentukan strategi.

Dua orang aja susah ngaturnya. Salah pola, salah strategi di lapangan, semuanya bisa gagal total.

Kalau di sepakbola, paling banyak 22 orang dalam satu lapangan. Berarti satu tim isinya 11 orang.

Kebayang nggak tuh? 11 orang berjuang merebut satu bola demi masukin ke gawang lawan. Berarti harus ngatur 11 orang. Menjaga kekompakan 11 orang dalam jangka waktu 90 menit itu bukan perkara mudah.

Jadi, sebenernya, main sepakbola sama main badminton mungkin lebih susah main sepakbola.

Dan kalau hari ini timnas Indonesia kalah. So what?

Saya nggak berhak untuk marah. At all. I'm not available. I don't have capacity.

Saya akan selalu dukung Indonesia. Saya bukan sok nasionalis. Toh menurut saya, siapapun akan menjadi nasionalis kalau menyangkut pertandingan olahraga antar negara seperti ini.

Keep supporting Indonesian athlete's team :) Wish they luck :) Wish us luck :)


Regards,

Tau apa yang saya rasakan, saat harus pulang jam 8 dari SMA 3 menuju Kopo Sayati?

14 Mei 2011. IKKUN 2011. Saat saya dan kawan-kawan NK3 lagi ngadain acara Isshoni no Monogatari-kun. Jam 8 malem baru selesai beberes.

Saya bingung. Jujur. Mau pulang? Udah malem. Nggak pulang? Besok paginya ada ngaji muda-mudi di Bale Endah.

Mau nebeng Evan? Jujur, saya masih takut kalo tiba-tiba mati di jalan. Neraka aja udah tuh.

Akhirnya, modal nekat, saya pulang aja. Jam 8 malem, naik angkot Kalapa-Dago menuju terminal Kalapa.

Sepi. Ya, sepi. Meski malem minggu, angkotnya sepi. Jalanan juga gelap. Kalo ke Dago sih jamin rame. Ini mah ke Kalapa.

Sampe terminal, takut-takut saya jalan cepet nyari-nyari angkot Soreang. Udah dapet langsung naik. Dan ya, bisa ditebak, kalo udah naik angkot Soreang mah ramelah. Lewat tegalega, komo deui, malem minggu.

Sepanjang jalan, saya bertekad, nggak boleh tidur. Saya doa, "Ya Allah, jangan sampe ketiduran, nggak boleh kebablasan"

Sampe Parapatan, naik becak, berhubung saya nggak berani jalan kaki jam 9an sendiri *cupu*. Dan ya, jam set 10 saya sampe rumah. Bersyukur. Alhamdulillah. Pertama kali pulang semalam itu.

Dan hari ini, saya pulang malem lagi, jam set 7 sih :p sendiri lagi, karena Hasna dijemput.

Saya mikir. Meski ada kasus pemerkosaan di angkot, saya nggak boleh takut naik angkot sendirian.

Orang bilang, cowok nggak akan 'gila' kalo ceweknya nggak 'ngundang'. Dan saya rasa, saya sudah cukup menjaga penampilan saya. Jadi, kenapa harus takut?

Kata Ibu, harus banyak do'a. Ya, do'a. Nggak ada cara lain. Cuma Allah. Cuma Allah yang bisa nolong saya.

Dan saya, jadi lebih punya lebih banyak kekuatan untuk melalui semuanya. Meski pulang malem sendiri. Gadis. Dari Bandung Utara ke Bandung Selatan. Yaudah, emang so what gitu? Jalani aja. Let it flow.

Dan saya ingin bilang sama para akhwat, jangan takut! Selama kita masih percaya sama Allah, selama kita menjaga apa yang harus kita jaga, selama kita terus berlindung sama Allah, nggak ada yang perlu kita takutin. Apalagi cuma cowok.

Hati-hati juga. Kalo rada takut pulang sendiri, cari angkot yang udah pasti banyak ceweknya! Jangan sekali-kali masuk ke angkot yang semuanya cowok! Serem! Jangan naik angkot yang kacanya nggak transparan! Dan saya saranin, jangan naik taxi, lebih bahaya ketimbang angkot.

Jadi, ayo jadi cewek kuat! Be totally women! Kita bukan perempuan lemah! Kita perempuan hebat yang bisa jaga diri sendiri! Kita perempuan yang bisa survive!

Semakin saya tahu, semakin saya merasa bodoh
Semakin saya mengerti, semakin saya merasa tuli
Semakin saya melihat, semakin saya merasa buta
Semakin saya keluar, semakin saya merasa terpuruk

Itulah yang saya rasakan. Dulu saya boleh bilang, "saya anak Bandung". Lebih tepatnya sih Kabupaten Bandung.

Saya bangga dan merasa wow dengan 'titel' itu. SMP, saya masih merasa, kalau Kabupaten toh masih bisa disejajarkan dengan kota-kota lainnya. Saya merasa, tinggal dan sekolah di Kabupaten Bandung, itu masih lebih baik ketimbang di Jawa bagian lain.

Tapi ketika masuk SMA. Saya sadar, betapa 'cupu'nya saya dan kami warga Kabupaten. Betapa 'terbelakang'nya kami. Betapa 'terselubung'nya kami. Betapa ter'isolasi'nya kami.

Andaikan kau datang dari belahan bumi yang sama dengan saya. Tinggal di atas tanah yang sama dengan saya, saya kira kamu akan mengerti apa yang saya rasakan.

Dulu saya merasa beruntung tinggal disini. Memang, hanya saja, saya kurang, atau bahkan tidak menggunakan fasilitas dengan baik.

Setelah lulus SMP. Di kehidupan putih abu, saya sadar, kalau di belahan bumi lain, jauh-jauh lebih banyak bibit unggul dan jauh-jauh lebih banyak anak cerdas nan hi-tech. Dan mereka tidak berasal dari sini. Dari Kabupaten ataupun Kota Bandung.

Saya merasa meaningless. Kemampuan saya dibanding mereka kayaknya NOL BESAR. Saya nggak sepintar mereka, nggak sekeren mereka, nggak sehi-tech mereka. I'm nothing.

Tapi satu yang amat saya syukuri. At least, Allah memberi kesempatan kepada saya, untuk melihat dan memahami, betapa luar biasanya mereka! Betapa indahnya ada ditengah-tengah mereka. Betapa indahnya berbagi dengan mereka. Betapa indahnya bersaing dengan mereka.

Saya sadar, kami hidup bersama untuk berbagi dan bersaing. Meski sebagian kecil yang bisa saingi -berhubung saya levelnya masih ecek2-, saya akan berjuang untuk membuktikan, kalau saya juga bisa!

Kalau saya, seorang perempuan dari Kabupaten Bandung, juga bisa bersaing dengan mereka. Suatu saat nanti, kemampuan saya, akan berbanding seimbang dengan mereka -minimal-.

Ayo berjuang XD Ganbare :D


Regards,

Saya terharu. Beneran, saya terharu sama kata-kata di bawah ini. Kata-kata dari seorang anak aksel yang udah masuk ke gerbang dan menempati ruangan di ITB, setelah melihat foto anak-anak kelas akselnya.

"Ya, gue pandangin foto ini selama kurang lebih 15 detik, gue liatin satu per satu wajah-wajah itu, ekspresi itu, dan gue mulai berkaca-kaca. Melow. Gue tahu sekarang kenapa gue nggak terlalu berat untuk meninggalkan kota ini, itu karena orang-orang di foto ini juga telah meninggalkannya, telah menyapa daerah rantau mereka masing-masing, sudah berteduh di kamar kostnya masing-masing. Orang-orang di foto itu, kawan-kawan seperjuangan gue, udah menemukan perjuangan barunya..."

Terharu nggak sih? Saya kepikiran sama kata-kata ini semaleman.

Dia udah lulus, dan dia bener-bener sayang dan rindu sama kawan-kawannya.

Dan akankah saya juga bakal amat sangat merindukan kehidupan SMA nantinya?

Jawabannya : YA. Saya akan amat sangat sangat merindukan kehidupan putih abu ini.

Kehidupan dimana saya menemukan banyak teman. Kehidupan dimana saya dapat banyak pengalaman. Kehidupan dimana saya bisa main, santai, ngegeje, belajar, dll.

Kehidupan putih abu yang warnanya nggak cukup sama putih abu doang. Kehidupan putih abu yang amat sangat berwarna. Colourful. Meaningful.

Kehidupan putih abu, tentang persahabatan kita. Kehidupan putih abu yang worth. Hanya ada sekali. Dan saya insya Allah nggak akan ngelupain ini semua.

Saya masih ingin ada disini, di kehidupan putih abu, di bangunan tua ala SMA 3.

Pusing
Otakku berputar
Tapi tak berpikir jernih

Bimbang
Otakku menimbang
Tapi tak dapat memilih

Ah, rumit
Aku ingin berhenti
Tapi kakiku tak dapat berhenti
Waktu toh juga tak mengijinkanku

Aku ingin berpaling
Tapi tak ada sisi lain
Yang pantas untuk kulihat

Tapi aku sadar
Jalan ini yang terbaik


Regards,

Hey, apasih yang kalian pikirkan kalau saya bilang, SMA Negeri 3 Bandung?

5 tahun lalu, yang ada di pikiran saya SMA 3 itu wow.

SMA 3 itu kluster 1, PG-nya tinggi, calon ITB-ers. Cuma itu. Bahkan saya nggak tahu tempatnya dimana, bangunannya kayak apa. Sampe kelas 9 saya masih nggak tahu.

And then, kelas 9 selesai UN, teman saya, Tria Wijayanti sibuk ngurus file buat daftar tes SBI SMA 5. Saya pikir, kalau SMA 3 ada nggak ya?

Besoknya, Tria ngasih berkas petunjuk SERU3. Saya waktu itu nggak ada niatan ikut. Saya bilang sama ibu, ada seru 3. Disuruh ibu saya ikut. Padahal dulu, niat saya setengah-setengah. Limit mendekati nol.

Berhubung males, saya nyari partner. Ngajaklah Sindi. Tapi kata dia, "kamu mau ikut? Pendaftarnya udah 1000an. Dan katanya, maksimal 1000."

Ciutlah saya. Apasih daya saya dibanding anak Kota?

Tapi ya, ibu saya pengen saya ikut. Dan, daftarlah saya, ditemenin Kakak. Kita ke warnet, sekalian main.

Tes syalalala. Nggak kepikiran bakal lolos. Wong yang daftar segitu banyak. Tapi toh nggak ada beban. Let it flow aja waktu itu. Pas pengumuman, ternyata masuk.

Senang-sedih, 50-50lah. Siapa yang nggak seneng keterima di SMA3? Pasti seneng meski sedikit. Sedih, berhubung yang keterima cuma 2an, dan kagak deket -____-

Kelulusan syalalalala, dan, tengtong, masuklah saya ke kehidupan putih abu.

Awalnya, masih adaptasi. Saya susah-susah adaptasi, anak SMP5 berkeliaran dimana-mana, udah kenal dari SMP, bisa ngobrol sana-sini. Saya? Bahkan nggak seorangpun saya kenal.

Awalnya, saya nggak tahu harus seneng apa nggak masuk 3. Tapi hari terakhir PLiST, saat anak-anak OSIS nyanyiin Hymne 3, saya yakin, saya berada di tempat yang tepat.

Meski gitu, tetep aja belom betah, nggak betah malah. Pengen kabur. Tiap pulang sekolah bawaannya nangis mulu.

Dan pelarian saya : masuk aksel ajalah! Then, daftarlah aksel. Ikut tes dll.

Dan, ternyata Allah berkehendak lain. Allah mau saya survive di kelas, di 3. Saya ditolak sama kelas kecil itu. Dia nggak mau saya tempatin.

Yaudah, saya mati-matian survive. Lama-lama, saya makin mengembangkan diri. Mulai mau membuka pembicaraan. Kenal temen-temen baru yang super *bagi saya*. Ikutan ekskul. Ikutan konser dll

Tahun pertama saya cukup sukses. Melihat saya adalah orang ndeso yang tiba-tiba ke kota dan bersaing sama anak-anak keluaran 5, Tarbak, Cimahi, 2, dll. Peringkat saya nggak malu-maluin Kabupaten bangetlah at least.

Memasuki tahun kedua, badai kembali datang. Saya masuk ipa4. CS saya nggak ada yang masuk ipa4 waktu itu. Tapi ya, mau pindah kelas juga gabisa. Jadilah saya berusaha survive lagi.

Dan wow, ternyata masuk ipa4 itu karunia dari Allah buat saya! Ipa4 bikin saya ketemu mereka. Ketemu Riri, Harash, Yayas, Gyshel, El, Gio, dll. Makin deket sama Atul, sama Manda.

Tahun kedua itu wow! Keren pisan! Saya masuk NK3, ikut konser lagi, makin banyak kenalan. Saya jadi deket sama anak-anak kelas lain. Sama anak ips, ipa3. Semuanya karena ekskul.

KPA3. Ekskul ini sebenernya wow banget. Super kerennya. Maaf saya cuma bisa jadi anggota pasif, nggak banyak bantu. Tapi saya seneng banget bisa sempet jadi bagian dari kalian. Dua kali konser bareng. Terimakasih banget buat semua yang udah kalian kasih untuk saya.

NK3. Pertama masuk kelas 2. Tapi kalian langsung bisa nerima saya. Sankyuuuuu. Saya sayang kalian. Hampir tiap hari ke web. Makasih banget kalian mau ngasih tempat untuk saya. Saya jadi kenal sama Riri, Nisa, Ami, Mai, Chima, Evan, Ilma, Una. Makin deket sama Kou, Chy. Makasiiiiiiih banget! Really, I love you besties!

BC3. Disini saya lebih pasif lagi. Mungkin terkesan numpang nama. Maaf. Niat saya masuk BC, murni karena saya suka badminton. Disini, saya makin deket sama Hasna, Riri, Harash. Really. I miss playing in Bangsal! Meski 'love game', saya menikmati main badminton.

Tahun kedua saya, sukses besar! Saya deket sama Cihut, Fella, ipa4 *meski nggak semua*, NK3.

Tahun ketiga, tempat pulang sebelum rumah : WEB XD sering ngegalau, curhat. Lulus, saya bakal kangen banget sama tempat itu dan penghuninya. Doa saya, semoga kita bisa sukses, dan keep in touch meski udah lulus. Syukur-syukur bisa se-almamater lagi XD

IPA 4. PENYU. Really love you guys :) kelas 3, tahun terakhir kita bareng-bareng T.T semoga kita sukses selalu. Saya bakal kangen suasana kelas yang ribut, gokil, heboh. Kelas yang bikin saya jadi lebih dewasa dari sebelumnya. Kelas yang bikin saya lebih komunikatif. Kelas yang bikin saya lebih berpikiran luas dan rasional.

Tahun ketiga kita di tiga nggak lama lagi Kawan. Meski dulu saya sempet nggak sreg masuk 3. Saya bersyukur masuk SMA 3, ketolak aksel. Karena kalo saya keterima, saya nggak akan kenal sama ipa4, sama nk3, sama kpa3.

Kawan, saya minta maaf atas kesalahan-kesalahan saya. Semoga kita bisa lulus UN, lolos SNMPTN, masuk PTN dan jurusan yang kita dambakan.

I love you 2012, I love you SESAT 2012, PENYU 2012, NK-TACHI, KPA 3'31, BC 3.

Mengutip dari sebuah note seseorang, maka saya pun sadar.

"uda Kido, kenapa belakangan ini performa Kido/Hendra menurun? Banyak BL yang meragukan Kido/Hendra di SEA Games nanti :( tapi aku tetap optimis da :) Kido/Hendra pasti bisa!"


"Ada saatnya kita menurun...dan diragukan itu biasa...yang penting kita masih punya semangat untuk bangkit..gak peduli orang bilang apa..kita sudah berusaha memberi yang terbaik buat bangsa ini..dengan emas olimpiade..emas asian games. 3 kali emas sea games berturut-turut..juara dunia..mungkin cuma itu yang bisa kami berikan buat bangsa ini.."

Terharu nggak sih? Dia bilang 'cuma itu' yang bisa Dia berikan buat Indonesia. Hahaha, bahkan saya nggak bisa memberikan apapun buat Indonesia.

Jangankan Indonesia, Kota Bandung aja nggak! Kabupaten juga nggak!

Seperti pernah saya katakan, atlet bersinar bukan karena yang lain meredup. Dan menurut saya, meski kita tidak boleh berpaku pada masa lalu, tapi toh mengenang dan mengingat jasa orang lain di masa lalu itu tidak ada salahnya bukan?

Lagi, ini olahraga Bung! Semua harus berjuang demi karirnya masing-masing! Kalo mau banding-bandingan mah ya, Kido/Hendra tuh termasuk suksesnya cepet.

Sabtu, 16 Agustus 2008. 24 tahun. Menurut saya, umur segitu tergolong muda untuk atlet cowok. Dan Kido/Hendra sudah menang Olimpiade Beijing 2008! Okelah, Lee Young Dae juga juara olimpiade umur 20 tahun.

Tapi coba bandingin sama atlet Indonesia yang lain. Nggak semuanya bisa jadi juara dunia/juara Olimpiade di umur segitu kan? Tapi Kido/Hendra jadi juara dunia di umur 23 tahun, dan jadi juara olimpiade di umur 24 tahun!

Dan coba ingat-ingat lagi, hari Sabtu tanggal 20 November 2010, Kido/Hendra menggenapkan koleksi juaranya dengan menang Asian Games! Di saat mereka bahkan sudah tidak termasuk kedalam penghuni pelatnas!

Dan gilanya, mereka selalu menang kejuaraan-kejuaraan itu di CHINA! Ngalahin pasangan China dan Malaysia! Kerennya mereka, membuat lagu Indonesia Raya berkumandang di Beijing dan Guangzhou!

Umur 26 tahun mereka juara Asian Games!

Cobalah mengenang mereka dengan segala prestasinya Kawan! Jangan melulu melihat kegagalan mereka! Karena, perlu diingat, prestasi mereka lebih luar biasa, dibanding kegagalan mereka!

Semua orang punya kelebihan dan kekurangan Kawan!

Keep spirit untuk Kido/Hendra :) Semoga bisa menang All England 2012! Dan bisa kembali menang Olimpiade London 2012! Amiiiiiiiiiin :)

Jujur, saya kecewa sama dia.

Sama dia. Dia yang tulisannya bisa membangkitkan semangat saya. Dia yang bisa apet sama adik-adiknya. Dia yang bisa jadi kebanggaan keluarganya. Dia yang care banget sama keluarganya. Dia yang pinter. Dia yang tajir dan 'lumayan' sombong.

Tapi saya kecewa hari ini. Who knows? Saya kagum nggak sampe seminggu, udah kecewa lagi!

Tau kenapa? Menurut saya dia omdo! Yah, minimal plin-planlah!

Mau tahu? Saya pernah baca 'artikel' dia yang isinya, kira-kira : dia tidak setuju dengan adanya pacaran! Alasan-alasannya pun 'cukup' bermutu. Saya terkesan.

Tapi memang manusia itu punya kesalahan. Saya tahu benar bahwa keluarganya melarang dia pacaran.

Dan wow. Ternyata dia pacaran, meski tidak diumbar secara eksplisit. Mungkin kalian menganggap saya lebay. Dan ngapain sih ngurusin urusan orang lain. Tapi jujur, saya kira dia emang sebagus yang saya kira.

Yang saya sebelin cuma satu. Kalau dia emang pacaran, nggak usahlah bikin artikel yang mengindikasikan kalau dia kontra dengan pacaran. Toh nggak ada yang ngelarang dia pacaran kan! Siapa yang larang? Cuma Allah. Dan itu mah urusan dia mau nentang Allah apa nggak!

Saya kagum karena kepribadiannya, tapi saya juga kecewa sama pilihan yang dia ambil.


Regards,

Hanya 8
Tak bisakah jadi 10?
Tak bisakah jadi sempurna?

Ya ya ya
Sempurna itu wow
Sempurna itu wah
Sempurna itu takjub
Dan kau tak cukup untuk itu

Hey,
Dan kenapa kau harus
Dan merasa perlu
Untuk jadi sempurna?

Hahaha
Dasar kau perfeksionis
Dapat 8 minta 10
Dapat hati minta jantung
Tak tahu diuntung

Hanya karena kau merasa mampu
Bukan berarti kau yang terbaik
Hanya karena kau tahu
Bukan berarti kau benar

Hanya karena tak tahu
Bukan berarti tak salah
Hanya karena tak biasa
Bukan berarti kemungkinan itu tak ada

Berhentilah jadi perfeksionis
Toh kau tak pernah jadi perfect
Tak pernah jadi yang terbaik
Tak pernah jadi nomor satu

Bahkan no 2 pun tidak
No 3 pun juga bukan
No 4 belum pernah
No 5 bahkan belum cukup pantas
No 6 pun bahkan belum cukup layak

Jadi, berhentilah menjadi perfeksionis!

Yah, aku memang buruk
Aku tak berinteligence tinggi
Aku tak berketerampilan tinggi
Tapi toh aku tak butuh kamu

Siapa sih kamu?
Apa pengaruhmu sama aku?
Toh aku nggak akan mati
Gara-gara nggak ada kamu

Toh kamu yang nyamperin duluan
Eh, perginya kurang asem!
Jangan sok kepedean kenapa?
Kamu nggak sebagus yang dikira ya?

Cuma ngejar nilai doang!
Cih! Sudi temenan sama kamu

*ini hanya puisi ngaco, tak perlulah dianggap serius*


Best regards,

PEMALAS DAN PEMIMPI

Kayaknya itu yang pantas buat saya!

Saya pengen FTTM! Jujur, jadi lebih minat minyak ketimbang listrik. Saya pengen jadi ahli reservoar. Maka dari itu, saya membidik TM ITB dan HM TM PATRA untuk jadi 'mitra' saya menuju cita-cita saya.

Dan bahkan kata temen saya, saya 'freak'. Kata Hasna, -temen saya-, saya freak, sampe buka-buka situs fttm.itb.ac.id atau web-nya TM. Atau sekedar liat blognya 'mereka'. Atau sekedar liat apa yang mereka pelajari selama 8 semester.

Ya, mungkin emang freak. Padahal masuk aja masih belom pasti. Masih 50-50 kemungkinannya. Tipis buat YA, tapi juga tipis untuk TIDAK.

Freak liat informasinya. Kegiatan mereka. Penghuninya. Prospek kerja. Tapi nggak freak usahanya. Alias CUPU!

Pengen FTTM yang PG-nya sekitar 50-an *kalo SSC*, tapi sekarang masih nyante. Pengen masuk teknik, tapi fisika, 60 aja belom tentu. Okelah aku kuat matematika, itupun cuma 80-90%. Kimia, lumayanlah 70-80%. Fisika, adalah minat buat ngerti. Biologi, bahkan nilai TO aku aja nggak sampe 20. Apa coba kalo bukan cupu namanya? Dablek kali ya!

Dan tahukah? Pas saya liat blognya anak TM, di salah satu postingannya, saya 'cukup' sadar.

Sebut saja Mas GL. Saya nggak kenal sama mas GL. Boro-boro, ketemu aja cuma sekali, liat sekilas doang. Waktu dia jadi ketuplak sebuah acara.

Dalam blognya, mas GL menulis, kalo dia, demi masuk FTTM, selama setahun terakhir di SMA, mas GL jadi cupu, alias belajar terus. Bolak-balik perpus. Jarang main. Semuanya demi teknik minyak. Dan mas GL memang mendapatkan apa yang dia pengen, teknik minyak.

Dan wow, tahu nggak? Mas GL anak Jakarta. Dan katanya, sekolahnya cukup terkenal, alias bagus. Kluster 1 meureun kalo di Bandung mah.

But, how about me? Who is dreaming the same with him? Who is dreaming about Petroleum Engineering? Who is dreaming about working in Chevron? Who is dreaming about Scholarship in Canada?

Masih setahun buat ngejar FTTM. Eh, nggak ding, hanya tersisa 9 bulan lagi menuju SNMPTN. Hey Feranti Puji Lestari, come on! Wake Up Girl!

He had given his time for Petroleum Engineering, and YOU MUST too. He has been a student at Petroleum Engineering, and so WILL YOU.

FIGHTING! GANBAREE!

Ucapkan Itadakimasu saat belajar XD


Regards,

Lama nggak nulis. Lama nggak posting di blog.

Sebenernya ada beberapa bahan yang ingin saya post. Hanya saja, kondisi tiba-tiba nggak memungkingkan untuk ngepost.

Kenapa ya virus ini selalu ada? Emang dia yang lisis? Atau daur hidupnya lisogenik ya? *tambah eror kan*

Apa lagi coba kalau bukan galau? Ckckck, anak muda ini malah galau terus T.T

Hari ini hari ke-3 UTS. Fisika, matematika, agama, bahasa Inggris. Nggak bisa diulang lagi.

Yah, tinggal menunggu hasil. Dan saya berdoa semoga hasilnya sesuai dengan yang saya harapkan. Amiiiiin.


Regards,