11 - Proses yang Baik

By feranlestari - January 13, 2020

Kemarin aku berbagi banyak hal dengan sepupuku. Mostly tentang pengalaman hidupnya. Maklum, kami jarang bertemu dan baru saja reuni domisili di satu kota. Jadilah hampir sepanjang perjalanan menuju ibukota kami habiskan dengan mengobrol. Mulai dari kenangan tentang almarhumah bude hingga proses ta’aruf Mbak dengan suaminya yang sungguh membuatku terkesima.

Mbakku bercerita, menjelang akad dan resepsi beliau bahkan hampir lupa wajah calon suaminya. Bayangkan saja, mereka hanya bertemu 2 atau 3 kali sebelum akad! Pun saat jeda sejak lamaran hingga akad, hanya berkomunikasi via SMS seminggu sekali!

Dan yang sungguh membuatku kagum, ketika Mbakku bertanya pada suaminya perihal komunikasi itu, suaminya menjawab, “Menjaga, jangan sampai pelanggaran, kan belum halal”. Wow!!! Masih ada muda-mudi yang paham ✌. Aku  padamu Mas! Haha.

Dengan masa ta’aruf yang sesingkat itu, tanpa komunikasi yang jor-joran, tapi sampai sekarang harmonis banget loh. Mesra lah pokoknya haha. Sampai sekarang usia pernikahan Mbakku sudah hampir 6 tahun!

Kisah Mbak selalu jadi panutanku. Memang kalau ikut jalan yang benar, tentu Allah berikan yang terbaik. Tentunya tidak asal memilih juga, harus tanya ke pengurus bagaimana akhlak bakal calon pasangan, ketertiban agamanya, dll.

Tapi yang perlu diperjuangkan bukan hanya memilih calon pasangan yang baik, tapi juga dijalankan dengan proses yang baik, agar pernikahan yang akan dijalani pun menjadi baik.

Pernah ada nasehat yang cukup membekas, "Pernikahan yang baik hendaknya diawali dengan proses yang baik, jangan sampai diawali dengan pelanggaran".

  • Share:

You Might Also Like

0 comments