lagi-lagi saya

By feran.lestari - October 18, 2011

Jangan pernah meremehkan kekuatan seorang manusia, karena Tuhan sedikit pun tidak pernah

Aku adalah seorang wanita, aku adalah kekuatan, aku adalah kelembutan, aku adalah ibu dari cinta

Sebuah perjuangan layak untuk dikenang

Citius, altius, fortius
Faster, higher, stronger

Ayah saya bilang, kurang lebih : "karena perjuangan kamu untuk sampai ke titik ini adalah berat. Sejak SD sampe sekarang, itu berat"

"kamu inget nggak? Waktu kamu kelas 1 SD, udah bisa baca. Kelas 2 udah seneng baca koran. Kamu perlu nginget2 lagi masa-masa itu. Anggap aja buku sejarah, tik, kwn itu adalah novel, buku korea. Di ITB kamu nggak akan belajar itu, tapi untuk perlu ke ITB, kamu harus lulus pelajaran itu."

Jujur, saya ngerasa makin bersalah sama ayah, ibu, kakak, adik saya. Saya akui, saya terlalu sering menyalahkan keadaan, padahal saya sendiri yang salah. Maaf. Gomenasai. Jeongmal mianhe.

Dan entah kenapa, saya bersyukur sekali dengan masa lalu saya.

Masa lalu saat saya merasa heran, kenapa Mbah selalu bilang, "manis ya sekarang, udah besar". Dan akhirnya saya tahu apa alasannya.

Masa lalu saat semua orang memandang aneh sama saya, meski saya nggak ngerti kenapa.

Masa lalu saat saya harus kehilangan satu tahun masa taman kanak-kanak saya.

Masa lalu saat saya 'hanya' masuk SD tak dikenal, yang justru namanya dikenal seluruh Indonesia.

Saya pikir, masa lalu paling menyakitkan tapi justru paling berharga adalah masa-masa SD. Kalau saya pikir lagi, dulu saya kuat 'dihina-hina' orang. Saya kuat 'diejek-ejek'. Saya berani mendobrak.

Dulu saya bisa survive. Lantas, kenapa sekarang nggak?

Semoga, saya selalu diberi kekuatan dan tekad yang terus bulat untuk meraih cita-cita saya. Mohon do'anya :)


Regards,

  • Share:

You Might Also Like

0 comments