Impuls itu datang tiba-tiba
Menggema dalam kepalaku
Bergerak naik turun di sisi kiriku
Aku tak tahan lagi
Kucoba bertahan
Demi semuanya
Karena kesempatan hanya datang sekali
Seumur hidup
Kubasuh mukaku
Berusaha kualihkan perhatianku
Menunda stagnansiku
Ingin ku akhiri
Membelok impuls
Menahan alirannya
Tapi apa daya
Aku tak mampu
Air mataku menggenang
Aku tak tahan lagi
Semuanya tertahan di kerongkonganku
Akhirnya,,
Kukeluarkan semua
Gundah gulanaku
Semua penghambat itu
Disisi jalan
Aku terkulai lemas
Tak kuasa ku berbicara
Tapi impuls itu
Justru membentuk endospora
Regards,
0 comments