bukan sekedar kalimat biasa

By feran.lestari - December 04, 2011

Untuk Tuhan, bangsa, dan almamater
Kalimat yang sakral buat anak ITB. Nggak sakral sih, cuma katanya artinya dalem banget. Bener-bener dipegang teguh sebagai prinsip hidup mahasiswa ITB.

Itu tuh mungkin, kalo menurut aku, buat membakar 'kembali' semangat para mahasiswa ITB. Kan biasanya suka ada, udah masuk, tahun pertama mah santai aja dulu, da udah masuk. Mungkin pihak ITB-nya sendiri ingin menekankan bahwa ketika masuk ITB, perjuangan itu justru baru dimulai. Perjuangan untuk menimba ilmu dan mengabdikannya untuk kesejahteraan.

Kalau ditilik dari segi mahasiswa. Kalimat ini emang wah banget. Gengsinya anak ITB. Karena, kalimat ini bukan sekedar diucapkan oleh mereka, tapi juga diresapi maknanya, dan dipegang teguh untuk acuan hidup sebagai bagian dari civitas akademika ITB.

Waktu masuk, saya yakin betapa bangganya mereka, jadi salah satu dari sekian orang yang terpilih menjadi mahasiswa Ganesha. Dan setelah lulus, mereka juga ingin membuktikan, bahwa ITB juga akan bangga akan mereka sebagai lulusannya. Mereka ingin membuktikan bahwa mereka pantas disebut sebagai alumni ITB.

Kalimat itu memang nggak main-main. Tapi serius. Mahasiswa ITB yang setiap harinya dikompori dengan kalimat itu, ketika lulus juga dikompori, bahkan 'dibebani' dengan janji lulusan yang setipe.

Janji Lulusan ITB
Kami
Segenap lulusan
Institut Teknologi Bandung
Demi Ibu Pertiwi berjanji
Akan mengabdikan ilmu pengetahuan
Bagi kesejahteraan bangsa Indonesia Perikemanusiaan dan perdamaian dunia
Kami berjanji akan mengabdikan
Segala kebajikan ilmu pengetahuan
Untuk menghantarkan bangsa Indonesia
Ke pintu gerbang masyarakat adil dan makmur
Yang berdasarkan pancasila
Kami berjanji akan tetap setia
Kepada watak pembangunan kesarjanaan
Indonesia
Dan menjunjung tinggi susila sarjana,
Kejujuran serta keluhuran ilmu pengetahuan
Di manapun kami berada
Kami berjanji
Akan senantiasa menjunjung tinggi
Nama baik almamater kami
Institut Teknologi Bandung
Serta bangsa dan Negara kami
Republik Indonesia

Jadi, ketika lulus, harus 'disumpah' seperti itu, supaya terus terngiang di telinga agar terus berkarya untuk bangsa. Istilahnya, jangan malu-maluin almamater. Jangan menang lulusan ITB doang, tapi buktiin kalau mereka memang berkualitas. Dan semua karya itu didedikasikan untuk bangsa, sebagai pembuktian kepada almamater, juga akan dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT



  • Share:

You Might Also Like

0 comments