Acehmu, Acehku, Aceh kita!

By feran.lestari - December 26, 2011

Pasang, surut, pasang, surut
Indah? Mungkin iya, mungkin juga tidak
Nyatanya justru mengerikan
Tulang belulang yang kini entah dimana
Darah daging yang kini tak tahu
dimana sang perantara kelahirannya
Apakah cukup indah?

Semua bisa melupa, semua bisa menua
Tapi hati takkan sama
sampai kapan berakhir?
Mungkin juga semua ini tanpa akhir
Siapa tahu? Hati sudah terlanjur merana

Meski berusaha melupa
Meski mencoba pergi
Bukankah kenangan tetaplah kenyataan?
Tapi, bisakah jadi kenangan indah?
Ragu, semua ini terlalu menyakitkan

Bagaimana kau rasa?
Pasang, surut, pasang, surut
Lalu, byur, dia memuncak, lalu lisis
Tiba-tiba segalanya hancur seketika
Bisakah kau bayangkan?

Meski tujuh tahun berlalu
Kejadiannya masih membekas
di setiap sel-sel saraf
Masih terekam jelas
Masih bisa kureka ulang
Bisakah kau mengerti?
Meski tujuh tahun berlalu
Rasanya seperti kemarin


Kawan, tujuh tahun sudah
Jangan ragu, jangan bimbang
Kami ada disini, untukmu
Karena kita adalah satu
Satu tanah air, satu bangsa, satu bahasa
Satu hati, satu jiwa


*didedikasikan untuk mengenang 7 tahun pasca tsunami Aceh 26 Desember 2004


  • Share:

You Might Also Like

0 comments