saat timnas sepakbola kalah

By feran.lestari - November 22, 2011

Kalah. Gara-gara penalti pula! Yah, cemen dong! Cupu nih timnas!

Itukah yang ada di pikiran kalian? Tadinya saya juga. Jujur, saya bukan penyuka bola. Tapi kalau masalah Indonesia, saya akan suka cabang olahraga apapun!

Pikiran saya dasar tuh sepakbola, kalah terus, belum lagi ada yang meninggal. Digilai masyarakat, tapi nggak dapet emas

Itu pikiran saya. Mau tahu apa kata temen saya? Dia bilang bukannya bersyukur bisa masuk final juga. Timnas disiapinnya baru 2 bulan, Malaysia udah 2 tahun. Ya panteslah kalo kalah

Sadar? Masih belum?

Kalau saya bilang mah ya, supporter Indonesia yang menganggap timnas gagal itu, adalah orang yang nggak pernah menghargai kerja keras orang lain. Nggak mikirkah bagaimana usaha timnas selama SEA GAMES XXVI ini? Bagaimana performa mereka menghadapi lawan-lawan lain selain Malaysia?

Kalau bilang, 'ini karena lawannya Malaysia'. Hey, lantas kenapa nggak kecewa kalau atlet dari cabor lain kalah oleh Malaysia? Kenapa hanya sepakbola? Kenapa kecewa karena bola gagal dapet emas, tapi nggak bangga dengan hampir 182 emas lain yang disumbangkan cabor lain? Ngakunya doang cinta Indonesia. Kalo gitu namanya bukan nasionalisme tapi diskriminasi terhadap cabor lain! Bola gagal dapet 1 emas kecewa sampe segimana, atlet lain dapet 3/4 emas nggak disinggung sama sekali. Pantaskah?

Karena bola lebih merakyat? Oke. Yang kita bicarakan bukan masalah merakyat atau tidak. Voli merakyat. Badminton merakyat. Banyak rakyat yang main! Tapi cuma bola yang didewa-dewain.

Kalau boleh saya bilang ya. Saya bangga sama timnas, saya bangga Indonesia. Meski cuma dapet perak. Tapi demi dapet peraknya itu, atlet-atlet kita sampe ada yang cedera, ada yang sakit. Lagi, cobalah apresiasi cabor lain. Cobalah apresiasi 182 emas 150 perak 142 perunggu yang sudah disumbangkan cabor lain!



  • Share:

You Might Also Like

0 comments