rokok penghancur

By feran.lestari - January 21, 2012

Udah berapa kali ya kira-kira perokok teh, dihujat, dihina, dicaci, dimaki? Tapi kok, nggak pernah sadar ya? Oke, kasar emang saya teh.

Tapi ya, saya ngerti kok, kalo mereka dicaci maki juga. Emang salah. Bukan masalah ngerokok atau nggak. Bisa dibilang : itu mah urusan anjeun mau ngerokok atau nggak. Mau mati ya sok, mau hidup bener sok juga. Pilihan ente, Bung. Dan saya nggak peduli, at all!

Satu-satunya yang saya peduliin adalah, hidup saya dan orang-orang yang dengan tak pantasnya harus ikut-ikutan ngisep asep rokok jahanam itu. Bung, kalau mau mati, silakan, saya tak peduli. Asal jangan didepan saya, karena saya nggak mau repot-repot harus mencegah kamu atau melihat penderitaan kamu.

Bung, kalo mau mati, silakan merokok. Saya nggak peduli. Kamu mati, yasudah, nggak ngaruh ke saya. Kamu mau mati pelan-pelan, silakan! Tapi tolong, jangan bawa-bawa saya, -dan kami. Kalau mau mati, silakan cari tempat sendiri. Kalau mau rokok, silakan beli satu truk kontainer, tapi tolong, simpan asapmu untuk dirimu sendiri, bukankah bagimu itu nikmat?

Kalau mau rokok, silakan, tapi hisaplah rokokmu untuk paru-paru kotormu itu, jangan nodai paru-paruku dan paru-paru kami!


  • Share:

You Might Also Like

0 comments