apakah kita berekspetasi terlalu tinggi?

By feran.lestari - January 08, 2012

Belum lagi China mampu dikalahkan, muncullah Korea sebagai rival paling ideal untuk China. Bukankah ini menjadi fenomena yang cukup mengkhawatirkan, meski tidak mengejutkan? Lantas, dimanakah posisi Indonesia dewasa ini? Bagaimana pula kekuatan srikandi dan arjuna kita di kancah dunia?

Tak dapat dipungkiri lagi, meski Rudy Hartono juara All England 8 kali, pemain senior kita sudah menjadi tanda tanya besar. Siapa yang mampu menjadi Alan selanjutnya?

Meski Susi Susanti dengan tegapnya meruntuhkan tembok pertahanan China, atau dengan pesonanya yang mengaburkan kilauan cahaya negeri Tirai Bambu, tapi, siapa yang mampu menjadi Susi selanjutnya?

Meski Ricky/Rexy dengan kekuatan bajanya yang hampir tak terkalahkan. Meski Candra/Tony dengan kehebatannya yang merengkuh gelar bergengsi, tapi, siapa mampu menjadi Ricky/Rexy selanjutnya?

Meski Christian/Imelda yang menembus dominasi dan satu-satunya yang sudah pernah merengkuh All England, tapi, siapa mampu menjadi Christian/Imelda selanjutnya?

Meski Retno/(alm)Minarni menggoreskan kenangan indah. Meski Verawati/Imelda mewujudkan mimpi-mimpi tak terucap, tapi, siapa mampu menjadi Verawati/Imelda selanjutnya?

Mungkin ekspektasi masyarakat terlalu berlebihan. Mungkin animo masyarakat sudah terlalu tinggi. Mungkin saja. Tapi, negara kita adalah negara yang haus akan kemenangan. Setidaknya, bukankah kemenangan mampu menutup sejenak luka yang ditorehkan pemerintah pada masyarakat?

Apapun itu, sebenarnya masyarakat hanya mengharapkan kejayaan bangsa Indonesia. Meski wujudnya berbeda-beda dan tentu tak selalu dengan cara yang benar.

P.S : sebenarnya saya bosan dan benci mendengar kekalahan. Teramat bosan. Terkadang juga mengeluh akan ketidaksiapan atlet dalam bermain. Tapi, bukankah dengan begitu, saya terlalu egois? Saya menyadari bahwa, tak selamanya yang kita laksanakan, itu semudah yang kita bayangkan.


  • Share:

You Might Also Like

0 comments