What I Struggle With

By feranlestari - March 09, 2020

Bingung haha. Entah kenapa, kalau ditanya / sengaja dipikirin jadi bingung. Padahal kalau lagi biasa, merasa hidup tuh sulit dan banyak yang dipikirkan. Lalu googling, dan jadi menemukan sesuatu yang sungguh relatable.

I expect way too much.

Well, dulu tujuan ketika kuliah adalah lulus tepat waktu dan cumlaude. Sungguh 'mudah' karena yang perlu dikontrol adalah diri sendiri. Dulu diriku sungguh ignorant (atau apatis ya?) dan tidak berharap banyak akan sesuatu yang lain (yang tumpuannya bukan pada diri sendiri).

Sekarang, rasa-rasanya jadi malah banyak berharap pada manusia. Berharap bahwa reaksi orang lain sejalan dengan apa yang kuharapkan. And it is tiring. Aku masih harus belajar bahwa hidup itu sungguh dinamis. Semua orang berubah, pun diriku.

Jadi, aku ingin lebih percaya pada diriku sendiri, dan memulai realistis. Pun mempersiapkan mental bahwa, berharap itu sejalan dengan rasa sakit. Siap berharap dan berjuang untuk kebahagiaan, harus sejalan dengan kesiapan menjalani nestapa ketika gagal. Walaupun gagal adalah sukses yang tertunda, yang namanya jatuh itu tetep sakit. Lecet aja sakit kan? Padahal nggak berdarah.

Tentang harapan, lagi dan lagi, ketika berharap pada manusia itu semu dan menyakitkan, tapi pada akhirnya rasa sakit akan manusia itu justru menuntunku kembali untuk mengingat Allah, dan menyadarkan kembali bahwa harapan yang nyata hanya berharap dan meminta pada Allah. Lucu ya, pada akhirnya rasa sakit itu, meski sakit tapi selalu ada hikmahnya hehe.

Kesimpulannya, berharap itu boleh dan wajar. Berharap pada manusia juga nggak salah menurutku. Hanya saja, memang harus siap akan konsekuensinya.

#writingchallenge

  • Share:

You Might Also Like

0 comments