Jam 9 Kita Bertemu - Puthut EA

By feranlestari - March 29, 2020

Lisa
Kamu itu kayak kebanyakan orang-orang sok pakar yang bilang kalau tontonan televisi itu membodohkan. Sepertinya penonton itu orang yang bodoh, manut saja dengan apa yang mereka tonton.

Doni
Kata orang, mengingat adalah sebuah cara untuk merawat kenangan. Tapi kerap kali, sulur-sulur kenanganlah yang tumbuh liar, merambat di tembok-tembok peristiwa. Mencengkeram. Ia tidak sama dengan secangkir kopi yang merawat pagi hariku. Tidak sama seperti jus buah yang ikut menjaga kebugaranmu. Kenangan adalah dunia yang tidak pernah tertib waktu dan tertib rumus.

Doni
Hidup ini kadang-kadang seperti ‘roti lima rasa’. Setiap kita adalah para pembeli dengan bekal keinginan mencicipi rasa keju. Kamu pembeli itu, kamu mengusahakannya, dua potong telah kamu betot dan memakannya, tapi ternyata baru yang berisi kacang dan coklat. Masih tiga ruas, dan kemudian seorang teman datang meminta rotimu. Ia membetot satu ruas, dan kamu masih mempunyai dua ruas pengharapan lagi. Matematika mengajari bahwa kemungkinan besar, kamulah yang akan mendapatkan itu semua. Tapi peristiwa memastikan bahwa dia, temanmu itulah yang menemukan sekepal keju tertanam di dalam daging roti yang empuk itu.

Lisa
Kalau punya perasaan, jangan taruh di lengan… gampang kesenggol.

Kenes
Kamu selalu berlindung di balik kata-kata ‘tidak gampang’. Aku curiga, itu adalah ekspresi dari perasaan enggan.

Doni
Terserahlah… Aku hanya ingin melihatmu, dan memastikan bahwa di saat yang sama, kamu pun melihatku…

Lisa
Apakah benar rasa sayang itu berhimpit dengan pikiran bebal? Banyak orang bilang kalau aku itu cerdas. Tapi kenapa untuk soal seperti ini selalu nalarku tidak jalan? Benarkah cinta bukan di jalur nalar? Ah, aku tidak percaya.


Kau kira hati kami itu arena permainan? Arena tanding memicu adrenalin? Dasar lelaki busuk! Mendekam saja kau di Jahanam nanti.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments