Satu hari lidahku kelu
Tak sanggup berucap
Meski kepalaku terasa penuh
Ketika itu, kertas adalah teman terbaikku
Tempat aku berkeluh kesah
Satu waktu pipiku tegang
Terlalu banyak tertawa
Ketika bertemu orang yang tepat
Waktu seolah melesat lebih cepat
Satu hari yang lain
Aku bahkan tak sanggup menggapai kertas
Kepalaku penuh, dadaku sesak
Tanganku tak ingin bergerak
Hanya air mata yang jatuh
Satu waktu jamku habis
Sibuk akan ini dan itu
Tak sadar waktu bergulir
Yang terasa hanya lelah
Hingga tak mampu merasa yang lain
Dunia bukan hanya hitam dan putih
Terlalu banyak warna di antaranya
Terlalu banyak warna peralihan
Ia tak tegas, tapi terlihat
Tipis, tapi itu yang terasa
Selamanya hidup adalah tentang rasa
Ibarat energi,
Ia tak dicipta maupun dimusnah
Hanya berubah dari satu rasa ke rasa lainnya
Tak sanggup berucap
Meski kepalaku terasa penuh
Ketika itu, kertas adalah teman terbaikku
Tempat aku berkeluh kesah
Satu waktu pipiku tegang
Terlalu banyak tertawa
Ketika bertemu orang yang tepat
Waktu seolah melesat lebih cepat
Satu hari yang lain
Aku bahkan tak sanggup menggapai kertas
Kepalaku penuh, dadaku sesak
Tanganku tak ingin bergerak
Hanya air mata yang jatuh
Satu waktu jamku habis
Sibuk akan ini dan itu
Tak sadar waktu bergulir
Yang terasa hanya lelah
Hingga tak mampu merasa yang lain
Dunia bukan hanya hitam dan putih
Terlalu banyak warna di antaranya
Terlalu banyak warna peralihan
Ia tak tegas, tapi terlihat
Tipis, tapi itu yang terasa
Selamanya hidup adalah tentang rasa
Ibarat energi,
Ia tak dicipta maupun dimusnah
Hanya berubah dari satu rasa ke rasa lainnya
0 comments