Seluas Langit Biru by Sitta Karina

By feranlestari - June 30, 2018

Dulu, alasan membaca buku ini, awalnya karena di Pitimoss, tempat peminjaman buku, buku ini yang mudah dinotice. Ukuran bukunya tidak lazim, lebih tinggi dari buku kebanyakan dengan tema serupa.

Terlebih salah satu tokoh utamanya adalah Aozora Syahrizki (Sora) yang notabene keturunan Jepang. Berhubung aku suka Jepang, akhirnya aku memutuskan untuk baca buku ini.

Buku Seluas Langit Biru sebetulnya adalah seri kelima buku Hanafiah Series. Keempat buku sebelumnya berfokus pada kisah hidup Diaz Hanafiah, Chris Hanafiah, dan Inez Hanafiah. Pada seri kelima ini, fokusnya adalah pada Bianca Safinah Hanafiah.

Yang membuat buku-buku Sitta Karina menarik adalah Sitta menyelipkan ungkapan-ungkapan dalam Bahasa Spanyol. Jadi bisa sedikit-sedikit belajar bahasa baru. Selain itu, karena termasuk ceritan tentang keluarga berada, jadi pembaca dibawa menyelami bagaimana sih kehidupan orang kaya itu.

Sitta Karina adalah tipe penulis yang membuat banyak cerita dengan tokoh-tokohnya saling terhubung. Keuntungan tipe penulis seperti ini, pembaca akan digiring untuk membaca buku selanjutnya.

Dari lima seri buku itu, ketika SMA dulu aku langsung membaca buku Seluas Langit Biru ini. Tidak masalah, karena sebetulnya buku-buku ini bukan bersifat bersambung, tapi tersambungkan.

Walaupun jadi rada clueless di beberapa dialog, misalnya ketika disebutkan bahwa demi menolong Diaz, Bianca akhirnya berhutang satu pengabulan permintaan pada Reno. Cerita lengkap bagaimana Bianca menolong Diaz, tentu ada di buku sebelumnya yang menceritakan tentang Diaz Hanafiah.

Menurutku, ceritanya memang cukup klise, berputar tentang pencarian jati diri dan pengakuan diri oleh keluarga. Ciri khas bacaan yang mengusung tema keluarga berada. Tapi di buku ini, aku suka sekali penceritaan karakter Bianca.

Bianca Safinah Hanafiah. Namanya pun aku suka. Dia digambarkan jago bela diri, seorang ninja, reporter pula. Tentu Bianca bukan orang yang menye-menye. Ketika dijodohkan dengan si pewaris Mata Cakra, Sultan Syahrizki yang tak lain adalah kakak Sora, jelas Bi menolak.

Keluarga Hanafiah digambarkan sangat kompak. Saking kompaknya, berbeda pendapat bisa jadi perkara besar. Di sisi lain, digambarkan pula, bila salah satu perempuan dari Keluarga Hanafiah tersakiti, para sepupunya dipastikan siap pasang badan.

Dengan latar belakang keluarga dan karakter seperti itu, tentu menjadi pergolakan batin bagi Bianca untuk memilih antara mengikuti keinginan keluarga atau mengedepankan egonya sendiri.

Bagaimana Bianca, si wanita ninja, mampu berdamai dengan keluarga tanpa mengesampingkan egonya? Silakan dibaca bukunya :D

#365kata

  • Share:

You Might Also Like

0 comments