Pertemuan dan Perpisahan

By feranlestari - June 26, 2018

Tidak ada awal tanpa akhir. Dalam bentuk apapun, akhir itu selalu ada. Maka dari itu, tidak akan ada pertemuan tanpa perpisahan. Perpisahan dalam bentuk apapun, skala kecil maupun besar.

Dalam skala kecil, perpisahan berupa anak yang pergi merantau. Sewaktu-waktu ia dapat kembali ke rumah tempat asalnya. Atau justru menjadikan tempat lain sebagai rumah baru, menjadikan perpisahan itu terlihat besar. Hanya yang terlihat, karena rumah bisa saja tidak hanya satu. Rumah bukan sekadar bangunan, tapi rumah adalah tentang orang-orang didalamnya. Karena itu, meski jauh di mata, cinta akan membuatnya terasa dekat di hati.

Dalam skala kecil, perpisahan hanya berupa intensitas pertemuan yang berkurang. Bertemu satu jam kemudian berpisah selama berpuluh-puluh jam. Namun kemudian suatu ketika intensitas tersebut terkikis sedemikian hingga tak bersisa sebab dimensi ruang dan waktu yang sudah berbeda. Itulah sejatinya perpisahan dalam skala besar.

Pertemuan dan perpisahan adalah hal yang umum. Setiap orang yang kita temui dalam hidup ini, pada akhirnya akan kita pisahi. Tetapi yang membedakan antar orang tersebut adalah kesan yang masing-masing tinggalkan. Memori apa yang kemudian akan terbersit ketika mengingat tentang orang tersebut.

Apakah pertemuan pertama yang mengesankan, perpisahan yang menyakitkan, atau bahkan pengalaman-pengalaman indah dan buruk bersamanya. Apakah ia datang dan pergi dengan meninggalkan luka atau senyuman. Semua hal itulah yang membuat pertemuan dan perpisahan memiliki nilai untuk diingat. Jika pertemuan dan perpisahan tidak memiliki nilai, tentu ia tak akan meninggalkan memori dalam kepala.

Karena perpisahan adalah sesuatu yang pasti, maka sepatutnya manusia tidak takut akan perpisahan, meski dalam wujud kematian. Yang perlu manusia risaukan adalah bagaimana caranya meninggalkan memori yang indah kepada sesama. Ketika seorang manusia sudah berpindah dimensi ruang dan waktu, ketika orang orang melihat jasadnya tertimbun oleh tanah, ingin diingat seperti apakah ia? Apakah ia telah berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain? Apakah ia telah berbuat hal yang membuat orang lain merasa sulit?

Fokuslah pada tujuan akhir, dan berupaya mewujudkannya dengan berusaha semaksimal mungkin selama proses itu berlangsung. Jangan takut akan perpisahan, tapi takutlah meninggalkan hal buruk ketika berpisah.

#333kata

  • Share:

You Might Also Like

0 comments