Sifat Dasar Manusia

By feranlestari - June 25, 2018

Isu hubungan dengan lawan jenis seringkali diangkat dalam membawakan acara bertajuk komedi, entah dalam bentuk tayangan komersil ataupun tulisan. Hal paling umum yaitu tema interaksi antara laki-laki dan perempuan dalam hubungan yang romantis. Bukan tanpa alasan tema ini diangkat, karena memang di masyarakat interaksi tersebut amat sangat banyak dan mudah ditemukan.

Sebagian orang, yang tentu jumlahnya tidak sedikit, selalu percaya bahwa berlaku dua hal. Pertama, perempuan selalu benar. Kedua, jika perempuan salah maka kembali pada aturan pertama.

Dua hal tersebut sejatinya adalah omong kosong. Mengapa dua aturan tersebut diyakini keberadaanya? Karena sebagian orang percaya bahwa perempuan adalah makhluk yang sulit dimengerti, terlebih ketika mereka sedang datang bulan.

Padahal, sulit dimengerti adalah sifat dasar manusia karena setiap orang memiliki ide, masalah, dan kehidupan masing masing yang tentu berbeda-beda. Karena orang A tidak mengalami hidup yang dialami orang B, tentu tidak semua hal yang diutarakan B mampu dimengerti A.

Ketika sebagian orang percaya bahwa suasana hati perempuan sangat sering berubah-ubah dan tak terprediksi, sejatinya itu pun adalah sifat dasar manusia. Kepercayaan bahwa laki-laki lebih mampu mengatasi masalah ataupun lebih bijaksana dalam menyikapi masalah, itu hanyalah idealisme yang ingin diwujudkan masyarakat, terkait perannya sebagai kepala keluarga. Tetapi pada kenyataannya, suasana hati yang berubah-ubah disebabkan oleh peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidup seseorang, bukan oleh jenis kelamin orang tersebut.

Marah, tidak berpendirian, dan egois adalah sifat umum pada manusia, bukan sifat perempuan. Bila memang ada perempuan yang memiliki sifat-sifat tersebut dalam kadar yang berlebih dan dirasa cukup merugikan beberapa pihak, sebaiknya diutarakan secara langsung, bukan dengan menyamaratakan pendapat bahwa sifat-sifat tersebut adalah sifat-sifat perempuan.

Anggapan bahwa perempuan selalu benar padahal kita sadar bahwa manusia pasti salah menunjukkan adanya anggapan bahwa perempuan adalah makhluk yang sulit diatur sehingga seluruh keinginannya perlu dipenuhi. Bahwa perempuan adalah makhluk dengan emosi yang labil. Secara tidak langsung, hal ini berujung pada pemahaman bahwa adab perempuan tidak lebih baik dibandingkan laki-laki. Anggapan ini menunjukkan bahwa derajat perempuan masih dianggap berada di bawah laki-laki. Hal ini tentu bertentangan dengan apa yang telah diperjuangkan oleh R.A. Kartini.

Untuk itu, mari memanusiakan manusia sebagaimana mestinya tanpa memandang jenis kelamin. Bangsa yang maju adalah bangsa yang warganya tidak saling memandang sebelah mata tetapi berkolaborasi untuk membangun bangsa tersebut.

#375kata

  • Share:

You Might Also Like

0 comments