Kebetulan

By feranlestari - June 28, 2018

Pernah merasakan kebetulan? Kebetulan ingin sesuatu, eh tiba-tiba terpenuhi. Berdasarkan pengalamanku, aku beberapa kali merasakan kebetulan. Dalam hatiku aku ingin sesuatu, kemudian tercapai. Padahal saat itu tidak betul-betul ingin, hanya selewat saja.

Kasus pertama, sekitar awal tahun 2009. Aku dan sepupuku main ke Kota Bandung menggunakan sepeda motor. Ketika itu kami melewati sekolah yang cukup favorit di Kota Bandung yang kebetulan ingin aku masuki. Saat itu, aku bahkan hanya tahu nama sekolahnya dan baru pertama kali aku tahu posisi tepat sekolah tersebut.

Spontan aku berucap dalam hati "suatu saat aku akan sekolah disana". Kemudian qadar Allah membawaku ikut tes mandiri sekolah tersebut. Meski tanpa persiapan maksimal, ternyata aku lulus. Mungkin saat itu aku lulus murni karena doa orang tuaku haha.

Kasus kedua, akhir tahun 2016. Aku sedang getol mencari lowongan kerja. Ketika itu aku dan kawan-kawan sejurusan baru pulang dari kawasan bandara Soekarno Hatta, usai mengikuti tes seleksi di GMF Aero Asia. Kami pulang ke Bandung menggunakan mobil melintasi jalur Sudirman.

Ketika lewat di depan Plaza Semanggi, temanku memberi tahu bahwa dulu ketika SMA ia sering ke sana dan menyebut mall tersebut Plangi. Menurutku sebutan itu rada maksa. Jika pun disingkat semestinya menjadi Planggi kan?

Dewasa ini, mall yang dulu aku sebut aneh nama singkatannya, justru sering aku singgahi karena tempat kerja dan rumah indekosku berada di wilayah Bendungan Hilir haha.

Sebetulnya tidak hanya dua kasus itu, hanya saja dua kasus itu yang paling membekas di hati haha. Dan karena tidak hanya sekali dua kali, kadang aku berpikir bahwa kasus seperti itu bukan murni kebetulan.

Orang bilang, ucapan adalah doa. Dan semua yang kita inginkan, terlisankan secara verbal atau tidak, sejatinya ia terucap meski dalam hati. Maka dari itu ada dua hal penting.

Pertama, ketika menginginkan sesuatu, ucapkanlah meski dalam hati. Desiskan untuk diri sendiri. Tak perlu orang lain tahu, cukup kita dan Allah yang tahu.

Kedua, jika sedang kesal hati-hati ketika mendesis. Aku pun sering kali menggerutu dalam hati ketika kesal. Tapi ya, semuanya harus dijaga agar tak berbalik menjadi boomerang untuk diri kita sendiri.

Tidak ada kebetulan dalam hidup. Setiap hal yang dilakukan seorang manusia, akan berdampak pada manusia lainnya. Pun seterusnya hingga berbalik pada manusia tersebut.

#361kata

  • Share:

You Might Also Like

0 comments