balikan yang penuh, saya juga paham betul

By feran.lestari - March 04, 2012

Awal Maret. Hari ini daftar undangan. Meski fotonya nggak banget T.T

Tau ga? Hari ini, saya ngerasa......

Apa ya, saya masih pengen ITB, masih, banget. Saya pengen logo gajah itu pada akhirnya bisa nempel di baju saya. Pada akhirnya, saya punya jaket almamater ITB. Yah, nggak banget sih, pengen ITBnya. Tapi saya punya rencana sendiri. Saya tahu batasan mana yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.

Kalau kalian bilang saya cuma pengen ITBnya, saya akui itu. Kalian benar. Tapi saya juga punya pertimbangan lain. Saya tahu mana yang ingin saya kejar dan apa yang ingin saya dapatkan. Saya tahu bagaimana mencari tujuan hidup saya secara duniawi.

Singkatnya, masuk ITB bukan saja karena saya ingin label, tapi saya juga mempersiapkan apa yang ingin saya raih. Konyol memang kalau hanya ingin masuk ITB, tapi saya juga tahu ingin jadi apa saya nantinya jika memilih jurusan ini, itu. Dan tentu, jurusan-jurusan itu memang yang saya minati.

Mungkin, semuanya terdengar seperti pembelaan buat tindakan saya. Mungkin. Tapi percayalah, saya punya rencana saya sendiri. Saya bukannya tidak bertindak sepenuh hati. Dan saya bukan orang yang hanya punya plan A. Saya bukan orang yang rela pergi ke negara bagus di Eropa sana hanya untuk masuk universitas yang setara dengan kampus nasional demi gengsi pribadi. Saya punya banyak pertimbangan.

Jadi tolong, jangan pernah bilang bahwa saya tidak sepenuh hati dengan apa yang saya pilih. Saya punya jalan hidup saya sendiri. Dan inilah pilihan saya!

"Bagaimana bisa kita mengharapkan balikan yang penuh jika kita tidak memberi secara utuh"
disarikan dari ucapan Austin Hanafiah


  • Share:

You Might Also Like

0 comments