Kekasihku

By feranlestari - February 14, 2021


Kali pertama baca bukunya Joko Pinurbo. Kadang suka malas baca buku puisi, karena otakku kadang nggak nyampe :)))) Tapi entah kenapa, tertarik baca buku ini. Mungkin karena lagi galau, jadi bawaannya melow aja baca judulnya haha. 


Dari covernya aja, udah wah banget. Judulnya Kekasihku, covernya abstrak, garis-garis saling bertabrakan. Memang, bicara tentang cinta tentu saja bicara tentang ketidakteraturan. Siapa juga sih yang kisah cintanya adem ayem ya kan? Haha. 


Dengan kemampuan interpretasi puisi yang sangat pas-pasan ini, 'ku mulai membaca. Dimulai dari Pacar Senja yang aduhai membuatku takjub. Kok bisa ya senja digambarkan sebagus ini :DDD Lanjut ke Dua Orang Peronda yang sungguh bikin kalut dan kesal. Cinta memang bisa jadi permainan super gila. Ada lagi Malam Pertama yang sungguh kocak. Judulnya sungguh memikat gini. 


Ada potongan puisi di Koran Pagi yang wow sekali. "Koran pagi masih mengepul di atas meja. Ke suaka ingatan mereka hijrah". Duuuuuh kenapa bagus banget diksinya. Aku jatuh cinta!!! Ada puisi Tiada yang langsung bikin hati jadi nggak keruan. Kasih sayang sungguh adalah core kehidupan. 


Ada lagi puisi Baju Bulan yang diksinya "Atap paling rindang bagi yang tak berumah dan tak bisa pulang". Duh, nyes banget Gustiii :(((( Atau puisi Dengan Kata Lain yang endingnya cukup wow, plot twist tapi nggak plot twist. Keren! Terakhir, ada puisi Kosong yang sungguh menggambarkan tentang kesepian. Why,,, 


Lembar demi lembar, semakin 'ku baca semakin sadar kalau puisi itu nggak harus mengandung majas. Tapi puisi itu harus punya makna walaupun tidak menggunakan majas secara eksplisit. Sulit menjelaskan rasanya, memang harus baca buku semacam Kekasihku ini hehe. 


Walaupun selama paruh akhir buku, otakku sudah mengepul rada kurang nyampe, overall aku suka sensasi membaca buku ini. Well, baca buku puisi tidak seburuk yang aku bayangkan. Mari kita belajar membaca puisi :DDD

  • Share:

You Might Also Like

0 comments