Sister, Sister by Sue Fortin

By feranlestari - March 07, 2021

Dulu ceritanya sok-sok-an pertama kali ke Kinokuniya. Abis itu merasa tertantang baca novel bahasa Inggris haha. Kemudian impulsif beli novelnya Sue Fortin. Berikut penampakannya.




Setelah sekitar 1,5 tahun, akhirnya ada niat buat baca. Penyakit banget nih beli-beli buku tuh. Emang ya, suka beli buku != suka baca buku.

Awal baca buku, so far karena vocab saya masih pas-pasan, jadi sempet beberapa kali buka kamus hehe. Yang enak tuh emang pake kindle tinggal klik doang, tapi cape liat layar haha. Nah, seperti membaca buku lainnya, walaupun nggak semua kata kita tahu artinya, tapi somehow bakal tetep dapet inti ceritanya kalau most of words kita tahu artinya.

Dari blurbnya aja udah ketawan banget kalo ini novelnya tuh bertema psychologycal thriller. Kemudian pas baca, bayanginnya rada-rada mirip sinetron. Asli deh. Kayak bayangin Mischa mau ambil perannya Fitri (Ups haha).

Tapi pas dihayati, beneran deh ini novelnya oke. Walaupun alurnya rada ketebak (ya karena mirip sinetron tadi), tapi penggambaran perasaan dan suasana kejadiannya bikin terenyuh. Simpatik banget aku sama Clare sepanjang baca novel ini.

Sepanjang cerita, Clare ini antara yakin bahwa Alice itu sangat manipulatif, tapi di sisi lain pun dia kadang ragu apakah jangan-jangan memang dia berbuat sesuai yang dituduhkan? Perasaan bimbang dan tersudutkan. Worst. Nggak sadar loh rada berkaca-kaca bacanya. Kesal banget bayangin karakter Alice.

And somehow about Luke. Why can't you listen to Clare? Hhhh. Walaupun mungkin kalau terjadi di kehidupan nyata memang bakal begitu since lack of evidence. Cuma ya tetep aja kesel. But I love how Luke stay loyal to Clare, especially when he told Clare that he would go nowhere, he won't leave her. Karena kalo iya, you bastard aja sama kek bapaknya Clare.

That's from me. Ceritanya cukup oke walaupun rada ketebak. And for the closure, I like it. Bisa banget open endingnya ya :)))) Tapi ini versi open ending yang nggak menyebalkan gitu. Just so ironically aja jatuhnya.

Satu-satunya yang bikin gemes di buku ini adalah typo!! Di blurb, tokohnya itu namanya Claire, tapi di sepanjang buku, namanya Clare. Berasa salah sebut nama orang 😅😅.

Okee. Buat yang suka baca buku psychology, atau nonton film-film yang rada bikin mendidih, boleh banget baca buku ini ya!

  • Share:

You Might Also Like

0 comments