tujuan hidup dan exchange

By feran.lestari - October 29, 2014

ada dua pernyataan atas dua pertanyaan yang cukup bikin gemes

pertama, pertanyaan "mau jadi apa nanti?". terlepas dari apa yang kita pelajari, kita semestinya memilih bidang yang kita minati kan?

oke, klasik sih. lebih tepatnya excuse. ada dua pendapat yang benar menurutku. (1) kita seharusnya membangun passion atas apa yang kita dituntut untuk melakukannya; dan (2) daripada memilih jalan yang 'lurus' tapi nggak profesional, lebih baik jalan apapun tapi profesional

jadi, sebenernya kalaupun nggak minat sama apa yang ditekuni sekarang, toh masih ada kesempatan, dan akan selalu ada kesempatan untuk bener-bener memilih jalan yang diminati. tapi disisi lain, untuk mendapat momen dimana kita bisa seutuhnya menyelami dunia impian itu, kita kan harus melewati dunia yang kita tempati sekarang. dan akan ada dua pilihan nantinya

(a) melewati dunia ini sekuat tenaga dan lalu berpindah ke dunia impian pada waktu yang tepat, atau (b) sambil menikmati proses di dunia ini, kemudian menemukan kesenangan tak terduga, sampai akhirnya di akhir jalan ini, kita justru menemukan jalan pintas ke dunia impian dengan tanpa melupakan dunia yang ini

jadi konklusinya, jawaban atas pertanyaan ini adalah : "saya masih berusaha menyelami seluk beluk dunia ini, berusaha menemukan secuil kesenangan dengan mencari telaga, barangkali saya menemukan mata air yang cukup mampu membuat saya terbangun dan memberi inspirasi bagaimana menghubungkan dunia ini dengan dunia impian saya"

kedua, pertanyaan "kenapa harus exchange? perasaan nggak ada gunanya". sebenernya murni karena ingin jalan-jalan, tapi nggak punya modal. dan kalaupun ada modal, nggak akan dipake jalan-jalan

tapi, mungkin sebenernya ada alasan lain. alasan yang baru tersadarkan setelah baca beberapa tulisan. alasan lain itu adalah, kesempatan hidup di dunia lain, menemukan dunia baru yang anggotanya tidak mengenal sosok saya yang dulu. mendapatkan momentum dimana saya mampu 'mengubah' arah hidup saya. mampu menentukan hidup seperti apa yang saya inginkan. menentukan sosok saya seperti apa yang sebenarnya ingin saya tampilkan. menguak jati diri tanpa bayang bayang siapapun

pengalaman itu yang saya tunggu-tunggu. bukan berarti sosok saya yang sekarang itu bukan saya yang sebenarnya. hanya saja, keinginan untuk menguak lebih dalam tentang, 'siapa saya sesungguhnya' dan 'seberapa tangguh diri ini' ataupun 'saya akan buktikan kalau saya bisa' itu mengalahkan pernyataan 'exchange tidak membuahkan hasil'.

bagi saya, keinginan untuk exchange bukan secara dominan untuk mengubah indonesia. tapi lebih kepada keinginan untuk melihat seberapa jauh diri ini dapat bertransformasi. mungkin juga ada benarnya bahwa exchange tidak mengubah indonesia, tapi mungkin akan mengubah diri ini

  • Share:

You Might Also Like

0 comments