taste
By feran.lestari - October 17, 2014
Melihat dan mendengar. Tapi tak mampu merasakan. Melihat tapi tak sanggup berkutik. Apa yang dilihat tak mampu digenggam
Bagaimana rasanya? Berkeliaran. Tapi tak mampu terjebak. Lagi. Entah kesekian kali. Gentar dan ragu. Mengoyak perasaan di malam sunyi
Halus. Riang. Putih. Indah. Renyah. Tak pernah. Bahkan sekali. Ranting sudah patah. Dan masih menunggu waktu untuk tumbuh kembali. Menyisakan ragu dan penyesalan
Rayu. Jijik. Risih. Munafik. Berulang kali. Mencaci maki. Nasi sudah jadi aking. Pahit. Memang tak pantas. Siapa? Berkali menduga. Meski tak kunjung mendapat jawab
Ini mungkin bukan pertanyaan. Jadi tak perlu jawaban. Atau justru jawabnya sudah terlalu nyata?
Bagaimana rasanya? Berkeliaran. Tapi tak mampu terjebak. Lagi. Entah kesekian kali. Gentar dan ragu. Mengoyak perasaan di malam sunyi
Halus. Riang. Putih. Indah. Renyah. Tak pernah. Bahkan sekali. Ranting sudah patah. Dan masih menunggu waktu untuk tumbuh kembali. Menyisakan ragu dan penyesalan
Rayu. Jijik. Risih. Munafik. Berulang kali. Mencaci maki. Nasi sudah jadi aking. Pahit. Memang tak pantas. Siapa? Berkali menduga. Meski tak kunjung mendapat jawab
Ini mungkin bukan pertanyaan. Jadi tak perlu jawaban. Atau justru jawabnya sudah terlalu nyata?
0 comments