Ingin tetap menulis. Resolusiku, kembali menjadi Feranti di tahun 2011-2012 yang aktif menulis, walaupun aku tahu isinya rada ga penting hahaha. Who cares? Noone. So, let it be haha.
Omong-omong, dua hari ini malah cukup produktif dengan menamatkan baca buku sekaligus nonton 😬 Well, kadang aku berpikir, "ya ampun, udah umur segini masih aja nonton film sama drama". Iya sih, ada benernya juga. Tapi tapi, kubutuh selingan dan butuh mengisi waktu (#alasan haha).
Kembali lagi perihal menulis. Rasa-rasanya blog ini sudah jadi jurnal harian. Kembali jadi tempat curhat. Dan so far, belum membahas sesuatu yang 'rumit' atau at least tentang kehidupan, seperti yang biasa kutuliskan beberapa bulan lalu.
Jadi berpikir, "apakah aku sekarang jadi selow banget ya menghadapi hidup?". Frekuensi mempertanyakan segala sesuatu juga berkurang drastis dibandingkan beberapa waktu lalu. Jadi semakin bertanya pada diri sendiri, "Why?".
Eh tapi, ini juga termasuk bertanya kan ya? Mempertanyakan diri sendiri kenapa menjadi orang yang lebih less questioning. Tapi, sudahlah, tak ingin berdebat dengan diri sendiri. Lelah haha. Just let's enjoy this life ya, Lestari.
I don't know what will happen from now on, dunno what I will be thinking about, but I'm sure I want to express myself into words 😬
#writingchallenge
Sarinah - Kewajiban Wanita dalam Perjuangan Republik Indonesia
By feranlestari - March 30, 2020
A book by Ir. Soekarno
Kebanyakan orang laki-laki memandang perempuan sebagai "suatu blasteran antara Dewi dan seorang tolol"
-- Profesor Havelock Ellis
Ya ... "memuliakan" mereka ... Tetapi "memuliakan" mereka dengan memperlakukan mereka sebagai blasteran dewi dan si tolol.
Perempuan adalah budak, sebelum ada budak.
Melepaskan syahwat, membuat keturunan, adalah mudah - tetapi memelihara keturunan itu tidaklah mudah.
Pendek kata, idam-idaman kaum laki-laki adalah orang perempuan yang cukup memuaskan kebirahiannya, tetapi harus "halus" dan "lemah lembut", yang sesuai dengan status perhambaan dan ketaatan.
Sesungguhnya, --telah hancur tradisi yang membuat dia makhluk pingitan dan makhluk yang isi perutnya tergantung pada laki-laki saja, tetapi masih tetap berjalan tradisi yang membuat dia kuda-beban di dalam rumah tangga.
Diep op den bodem van de ziel vaniedere vrouw leeft dewens naar lief de en moederschap. Di dalam jiwa tiap-tiap wanita yang sedalam-dalamnya, bersemayam keinginan kepada cinta dan keibuan.
Tidakkah benar kalau saya katakan bahwa banyak perempuan cinta kepada rantai yang merantaikan mereka?
1. Om den men te bekoren : buat memikat hati laki laki.
2. Persamaan hak perempuan dan laki laki dalam kelasnya.
3. Dunia baru yang di dalamnya tidak ada pemerasan satu golongan terhadap golongan lain. Kemerdekaan kelas dan kemerdekaan sekse.
Kaum proletar harus membela sendiri kepentingan proletar. Suatu tentara menjelmakan sendiri pemimpinnya, dan tidak sebaliknya.
-- Lily Braun
Di sinilah pekerjaan masyarakat, pekerjaan masyarakat yang untuk kepentingan masyarakat, dan bukan lagi pekerjaan masyarakat untuk keuntungan perseorangan; pekerjaan masyarakat kolektivitas, dan bukan lagi pekerjaan masyarakat kapitalis-, di sinilah pekerjaan masyarakat dan cinta keibuan itu tidak bertentangan lagi satu sama lain, tidak mengantitesis satu sama lain. Di sini dua hal itu isi-mengisi satu sama lain, mensintese satu sama lain. Keaktifan pekerjaan masyarakat membahagiakan cinta dan keibuan, kebahagiaan cinta dan keibuan mengaktifkan pekerjaan masyarakat.
Sosialisme adalah kecukupan berbagai kebutuhan dengan pertolongan modernisasi yang telah dikolektivisasikan.
Laksana fase kanak-kanak dan fase dewasa dalam hidupnya nanusia atau binatang. Fase nasional dan fase sosial daripada revolusi kita ini dua-duanya sendiri-sendiri harus ada, tidak dapat fase sosial terjadi sebelum selesai lebih dahulu fase nasional, tidak dapat pula fase nasional dan fase sosial terjadi berbareng sekaligus.
Entah berapa tahun, entah berapa windu, tetapi nyata bukan hanya beberapa bulan saja.
Republik adalah milik kita bersama, milik seluruh bangsa Indonesia. Republik bukan miliknya orang Indonesia yang berdiam di Jawa dan Sumatera saja, Republik adalah juga miliknya saudara-saudara yang berdiam di Borneo, di Sulawesi, di Kepulauan Sunda Kecil; di Maluku, di Papua. Darah saudara-saudara ikut membasahi tanah tatkala kita menjelmakan Republik ini!
Tetapi saya mengucap suka-syukur kepada Tuhan, bahwa jiwa saya tidak kosong daripada idealisme dan romantik yang demikian itu. Saya merasa iba kepada orang-orang, yang tidak mempunyai ”Romantik Indonesia” itu. Saya merasa bahagia dalam keyakinan, bahwa ”romantik” saya itu bukan romantik yang merindukan sesuatu hal yang mustahil, tetapi merindukan sesuatu hal yang saya yakin dapat tercapai dan malahan pasti akan tercapai pula.
Undang-undang Dasar kita adalah undang-undang dasar satu Negara yang sifatnya di tengah-tengah kapitalisme dan sosialisme, undang-undang dasar satu Negara yang benar dengan kakinya masih berdiri di bumi yang burgerlijk, tetapi di dalam kandungannya telah hamil dengan kandungan masyarakat sosialisme, undang-undang dasarnya satu Negara dus yang tidak ”diam”, tidak ”statis”, melainkan dinamis, yaitu bergerak menuju ke susunan baru, berjoang menuju ke susunan baru. Negara kita adalah satu ”negara peralihan”, satu negara yang dengan sedar memperjoangkan peralihan, - satu negara yang revolusioner.
Tiap-tiap pergerakan yang menghantam, melemahkan, menggempur imperialisme adalah pergerakan revolusioner.
Mengetahui arti golongan sendiri dan tidak mau diper-kudakan untuk kepentingan golongan lain, - itulah makna perkataan sadar akan diri sendiri dan berkesadaran kelas.
Penyakit kita yang paling sangat ialah, bahwa kita senantiasa gemar mengajar kepada massa tetapi tidak pernah sudi belajar daripada massa!
Sebab, ya benar, percaya kepada diri sendiri adalah mutlak perlu self-help dan self-reliance adalah menguatkan dan mempositifkan jiwa, tetapi jikalau titik berat terlalu dijatuhkan di atasnya, maka menjadilah ia semacam politik katak di bawah tempurung.
Di dalam masyarakat keadilan sosial dan kesejahteraan sosial itulah engkau nanti menjadi wanita yang bahagia, wanita yang Merdeka!
Jadilah merdeka, perempuan. Mari kita menjadi merdeka, seluruh Perempuan Indonesia 🙂
Lisa
Kamu itu kayak kebanyakan orang-orang sok pakar yang bilang kalau tontonan televisi itu membodohkan. Sepertinya penonton itu orang yang bodoh, manut saja dengan apa yang mereka tonton.
Doni
Kata orang, mengingat adalah sebuah cara untuk merawat kenangan. Tapi kerap kali, sulur-sulur kenanganlah yang tumbuh liar, merambat di tembok-tembok peristiwa. Mencengkeram. Ia tidak sama dengan secangkir kopi yang merawat pagi hariku. Tidak sama seperti jus buah yang ikut menjaga kebugaranmu. Kenangan adalah dunia yang tidak pernah tertib waktu dan tertib rumus.
Doni
Hidup ini kadang-kadang seperti ‘roti lima rasa’. Setiap kita adalah para pembeli dengan bekal keinginan mencicipi rasa keju. Kamu pembeli itu, kamu mengusahakannya, dua potong telah kamu betot dan memakannya, tapi ternyata baru yang berisi kacang dan coklat. Masih tiga ruas, dan kemudian seorang teman datang meminta rotimu. Ia membetot satu ruas, dan kamu masih mempunyai dua ruas pengharapan lagi. Matematika mengajari bahwa kemungkinan besar, kamulah yang akan mendapatkan itu semua. Tapi peristiwa memastikan bahwa dia, temanmu itulah yang menemukan sekepal keju tertanam di dalam daging roti yang empuk itu.
Lisa
Kalau punya perasaan, jangan taruh di lengan… gampang kesenggol.
Kenes
Kamu selalu berlindung di balik kata-kata ‘tidak gampang’. Aku curiga, itu adalah ekspresi dari perasaan enggan.
Doni
Terserahlah… Aku hanya ingin melihatmu, dan memastikan bahwa di saat yang sama, kamu pun melihatku…
Lisa
Apakah benar rasa sayang itu berhimpit dengan pikiran bebal? Banyak orang bilang kalau aku itu cerdas. Tapi kenapa untuk soal seperti ini selalu nalarku tidak jalan? Benarkah cinta bukan di jalur nalar? Ah, aku tidak percaya.
Kau kira hati kami itu arena permainan? Arena tanding memicu adrenalin? Dasar lelaki busuk! Mendekam saja kau di Jahanam nanti.
R : Ateu ayo baca buku sama main mobil
F : bosen ah Ateu. Emang kakak ga bosen?
R : nggak
F : apa yang ramenya main mobil?
R : mobilnya banyak
F : kenapa suka main mobil? Kan sama semua bentuknya?
R : ya emang suka. Ayo Ateu main mobil terus baca buku
F : bosen ah Ateu. Emang kakak ga bosen?
R : nggak
F : apa yang ramenya main mobil?
R : mobilnya banyak
F : kenapa suka main mobil? Kan sama semua bentuknya?
R : ya emang suka. Ayo Ateu main mobil terus baca buku
F : gabisa lah, harus ada alesannya. Kenapa suka?
R : ya emang sukaa. Ayo main Ateu
Memang bahagia itu sederhana. Suka itu tanpa alasan haha
Memang bahagia itu sederhana. Suka itu tanpa alasan haha
Kadang profesional itu perlu. Tapi iya, hati itu bukan lemari yang jelas ada sekatnya. Terus kenapa kita selalu dituntut prima, saat hati sendiri sedang gulana?
Profesional itu apa? Dokter bedah aja belum tentu mengoperasi keluarga sendiri kan? Karena mungkin akan ada pengaruh rasa sayang (ya iyalah!).
Buka tutup galon!
Literally hard cuy! Dulu di rumah, air minumnya bukan di galon, jadi beneran struggle buka tutup galon sendiri itu ya pas ngekos.
Lebay? Nggak juga ah haha.
Setiap kali beli air galon, selalu berdoa semoga galon ini gampang dibuka, bukan edisi 'cacat' yang tutupnya naudzubillah sulit bukan main dibukanya!
Kalau lagi pas dapetnya air galon yang entah 'cacat' atau bahkan karena salah strategi bukanya, duh, kesaal. Jadi malah keluar energi lebih banyak buat buka galon haha.
Bentar lagi air galon habis. Semoga isi ulang selanjutnya mulus seperti yang terakhir kali...
#writingchallenge