mencoba dan berharap

By feran.lestari - November 02, 2013

Angin bukanlah yang terhebat
Ia akan kalah oleh gunung
Namun gunung pun tak berdaya melawan api
Tapi api hanyalah benda asing yang takut akan air
Lantas apakah air dapat membuat alirannya sendiri?
Ah, lalu apalagi? Tak terlukiskan

Datang, mendekat, lantas membuai
Terkadang senang, ada pula sedih
Terkadang semangat, ada pula malas
Terkadang intens, ada pula jarang
Terkadang dekat, ada pula jauh
Jadi, adakah makna dibalik itu semua?

Sumber inspirasi, ya, mungkin itu
Meski mungkin tak seluruhnya tepat
Menciptakan atmosfer yang berbeda, terlalu memabukkan
Akankah ini terus berlanjut?
Hingga ke garis finish nun jauh disana?
Hanya dengan mengikuti arus yang ada
Akankah sampai di ujung sana?

Tak peduli seberapa lama
Tak masalah seberapa sulit
Yang terpenting hanyalah kepastian
Yang perlu ditanamkan hanyalah keyakinan
Akankah jalan ini memiliki akhir?
Bodoh, konyol, tentu saja ada, siapapun tahu
Lantas apa yang menanti di tepian sana?
Apakah rumah, pantai, gunung, laut, samudra?
Atau justru jurang yang curam?

Meski sebodoh apapun, apakah harus memperjuangkannya?
Apakah jalan ini adalah yang tepat dan terbaik?
Atau haruskah mencari jalan lain? Perlukah berbalik?
Sebelum terlanjur tersesat ke jalan searah, dan tak menemukan jalan kembali

Jalan yang tak terduga akhirnya
Jalan yang entah dimana dan kapan ia akan berakhir?
Hanya menduga-duga dan berfantasi
Khayalnya masih terbayang di mimpi
Untaian pembuai itu, masih terngiang di telinga
Lantas hanya dengan itu,
Kaki ini akan terus melangkah
Tangan ini akan terus mengayun
Kepala ini akan terus mendongak
Dan jiwa ini akan terus berharap

  • Share:

You Might Also Like

0 comments