Baru saja membaca mini thread di twitter, sebagai respon atas cuitan seseorang yang merasa Allah tidak adil karena dia tidak lulus SNMPTN padahal sudah beribadah dll.
I know mayoritas kita paham, bahwa orang ini salah paham tentang makna ibadah. Dan mungkin karena saking nyerinya, sampai dia lupa bahwa rejeki Allah tidak pernah salah alamat.
Tapi, that's just the same point that hits me hard. Dulu, kalau aku baca begituan, dengan mudahnya aku merespon 'kurang belajar aja kali ah, lebay'. Kalau sekarang, jadi sering memaklumi hal begituan dan malah jadi deg-degan sendiri.
Setiap orang, punya jatah gagalnya masing-masing.
Ketika SMA, aku dan Hasna pernah mencoba menganalisa hidup kami masing-masing. Sebegitu mulusnya jalan hidup kami sampai keterima SMA 3 lewat SERU3. Kapan jatah gagal itu akhirnya akan datang? Ketika itu, aku dan Hasna sama-sama menargetkan STEI ITB.
Dan akhirnya, kami berdua gagal. Tapi, apakah itu kegagalan yang sebenarnya?
Saat ini, aku dan Hasna justru bekerja di bidang IT, bekerja bersama para lulusan STEI, despite of not graduating from STEI. Sebetulnya, apakah kami gagal?
Kembali ke premis awal, aku jadi deg-degan sendiri. Saat ini, aku sudah tidak berani mendiskreditkan rasa sakit yang dirasakan oleh orang lain.
Tentu orang lain akan berkata, "ya iyalah, hidup kamu kan enak Fer dari jaman dulu kala". Yes! Justru karena aku menyadari bahwa hidupku bergelimang kemudahan, makanya jadi cukup was-was akan adanya hari esok. Takdir apa yang akan mendatangiku?
Justru deg-degan sendiri apakah rasa sakit itu akhirnya akan aku rasakan juga?
Mari jadikan 2020 sebagai tahun mereview! Review ini berdasarkan movie/dorama/anime yang kutonton, meski tidak berurutan.
1. Shingeki no Kyojin (3 Seasons)
Nontonnya gabisa berenti! Personally, nggak root for Eren, soalnya kadang dia kuat tapi lemah. Kayak aku. Jadi nggak suka, terlalu relate soalnya wkwk. Yang pasti suka banget sama karakternya Levi. Sampe nonton anime spin-offnya. Sekuat itu karakternya Levi. Plus Armin yang kuat tapi lemah tapi kuat. Mikasa yang bucin amat, tapi jago sih, jadi masih okelah. Tapi setelah season 3 ini, jadi mikir, lanjutan ceritanya bakal gimana ya? Baca spoiler dari manganya jadi kayak nggak menarik gitu, soalnya kayak udah beres 'inti' ceritanya. Kalau mau exterminate semua titan, ga sekuat itu sih. Tapi semoga aja season 4 tetep bagus ya.
2. Shingeki no Kyojin - No Regret
Spin-off nya Levi. Levi yang kuat. Aku suka karakternya Levi. Kuat. Disini diceritain kenapa Levi bisa gabung sama squadnya Erwin. Dengan segala hal yang terjadi di hidupnya, being strong is the only way to keep living. Beneran relate sama hidup manusia. Bertahan itu harus ada kemauan dari diri sendiri dulu. Biar walaupun nggak ada lagi yang dukung, tetep bisa jalan sendiri ke depan.
3. Haikyuu To The Top
Selain badminton, aku suka voli. Pas SMP pernah ikut ekskul voli, walaupun hanya beberapa minggu 😂 Dari Haikyuu, jadi banyak belajar teknik voli, peranan setiap pemain. Asik banget nonton voli. Pengen bisa, tapi latihannya males 🙈 Terus, di anime ini, Hinata oke banget. Kageyama yang gifted plus tsundere gitu. Dari Hinata belajar, tekad itu beneran bisa ngalahin apapun, karena jadinya mau belajar. Dari Kageyama belajar, passion itu yang bikin kita mau berubah demi lebih dekat menuju kemenangan. Intinya, mau sukses, harus siap sama perubahan. Setiap karakter di Haikyuu, oke semua, punya khas masing-masing. Bukan sekadar pendukung, tapi punya peran pentingnya masing-masing. Aku suka kayak gini, ngingetin kalau hidup juga gitu. Sebenarnya setiap orang, termasuk diri sendiri, punya arti penting di kehidupan diri sendiri dan orang lain. Nggak boleh mengecilkan arti eksistensi diri sendiri :))
4. Koi wa Tsuzuku yo Dokomademo
Selalu mikir Takeru Satoh tuh datar banget wajahnya. Ga banget sih. Tapi peran dia rata rata tsundere gitu asaan. Mulai dari A Liar and His Lover, Bitter Blood, Kenshin, Real, 8 Year Engagement, Q10, Bakuman, sampe ini yang terbaru. Dan semuanya aku suka hehe. Tamat sampe abis. Jadi menyadari, aktingnya dia oke juga sebenernya ya. Atau at least, jago pilih film/drama, ceritanya oke semua 👍 Kalo drama yg ini sih, emang karena medical juga, jadi aku suka. Walaupun ini jauh medicalnya kalo dibanding Iryu atau Code Blue. Masih banyak banget romancenya di sini. Cuma, bagusnya drama ini adalah, dapet banget chemistry leadsnya! Jadi seru nontonnya, dan gabisa berenti sebelum tamat haha.
5. Hatsukoi Loss Time
Tipikal film fantasi Jepang. Simpel tapi oke premisnya. Tapi yang membingungkan adalah, hubungan main pair sama Issey Asami itu apaan? Katanya dokter Issey ini adalah key dari time stop itu? Tapi sampai akhir cerita, asa nggak nangkep apa maksud dari 'key' itu. Jadi asa maksa banget endingnya. Dipaksa biar happy ending.
6. Promised Neverland
Gila!!!! Premis ceritanya oke banget! Walaupun ceritanya mungkin udah ketebak, tapi twist terakhirnya gila! Terus jadi nebak sendiri jalan cerita selanjutnya haha. Kalo karakternya, I love you lah Norman! Not to discredit Ray ya. Suka Norman soalnya pinter, suka Ray soalnya karakter tsundere gitu. So sweet. Pokoknya worth buat ditonton. Hikmahnya adalah, jangan meremehkan siapapun, literally siapapun. Terus kalau dipikir-pikir, emang iya, orang jahat itu tergantung kita lihat dari mana, dan jahat itu bukan mutlak, tapi porsi. Plus, everyone bears their own pain. Second season Oktober nanti bakal menarik kayaknya.
7. Anthem of The Heart
My heart just won't shut out. I can relate haha. Satu sisi aku sebel banget sama Sakagami. Tapi di sisi lain, aku juga paham why he does that. Well, heart break tidak selalu lama, meski tetap selalu sakit. The most important is the ability to convey our feeling. "Kenapa nggak bilang aja? Semua hal jadi rumit karena nggak diomongin" "Ya kan justru yang bikin ga ngomong karena ada 'ketakutan' akan reaksi setelah bilang". Naruse, you're awesome! You get more than just being reciprocated in love.
8. Control Tower
Pace lambat. Menurutku kurang seru jalan ceritanya. Padahal kalo liat review dorama-dorama, selalu direkomendasikan. Mungkin emang nggak sesuai seleraku aja. Tapi lagunya lumayan enakeun didenger.
9. Kakegurui
Minami Hamabe bagus aktingnya! Hio Mizusawa juga kakkooi. Tapi ini movie ternyata. Yang drama belum nonton. Sejauh ini perannya Hamabe oke banget. Beneran gambler. Dan gambler bukan mutlak buat 'menang'. Terus pas liat asianwiki, ternyata ada Taishi di sini, yang manaa? Nggak ngeuh sama sekali haha.
10. My Friend A
Pace lambat, kadang bosen jadinya. Tapi jadi deg-degan juga. Paruh akhir film, berdoa semoga gaada scene aneh-aneh. Jangan ada darah please. Gakuat nontonnya ntar ._. Ada beberapa adegan yang not for child. Ngerii, karena emang ini ceritanya dark gitu. Tambah lagi pemerannya sekelas Ikuta Toma plus Eita. Pertama liat Eita di Voice, ganteng asli! Di situ perannya tipikal protagonis banget lah. Eh, di sini, dark banget atuh. Ekspresinya udah aura no life gitu. Kalo ketawa malah jadi ngeri. Awalnya bingung ini film ceritanya apa sih, soalnya pace lambat kan. Ternyata emang di situ justru dapet feelnya. "Pengen hidup, tapi ngerasa ga layak".
Se-amazed itu kalau liat orang yang bisa memahami hidup dengan lebih baik. Selalu jadi instrospeksi diri. Iya, ngapain sih hidup dibikin ribet? Takut dipelihara, buat apa?
Ngemeng doang mah gampang. Makanya amazed liat orang yang bisa mempraktekkannya dengan baik. Hmm
Andai perasaan dan memori itu bisa diarchive ya. Pindah gitu kek ke database lain selain di memori otak dan perasaanku.
Andai hati dan ingatan bisa dimanipulasi semudah memanipulasi database. Enaknyooo haha.
Tapi, nanti sulit juga ya, masa kenangan yang indah juga diarchive? Biasanya kan data yang diarchive itu data lama yang udah jarang diakses. Masa harus bikin flag buat nandain ini memori indah atau buruk, terus ntar diquery semua memori buruk abis itu baru diarchive.
Ribet juga. Tapi andaikan ada, aku mau sih HAHA. Ngayal aja terooos