What is it to be in pain?
And what is love?
What will you be brave to do,
when you're in love?
Who is in pain?
The one we cherish so much who is back to Allah?
Or is it us?
The one who are overcoming being alone?
Dont know what is this
But it's sad to take a breath
And what is love?
What will you be brave to do,
when you're in love?
Who is in pain?
The one we cherish so much who is back to Allah?
Or is it us?
The one who are overcoming being alone?
Dont know what is this
But it's sad to take a breath
Aku kanan
Kamu kiri
Kita tak sama, tapi serupa
Kita bertemu, tapi saling melawan
Kita bersama, tapi tak bersama
Kamu ada, tapi tak nyata
Aku senang kamu ada,
Tapi kenapa ada cermin antara kita?
Kamu kiri
Kita tak sama, tapi serupa
Kita bertemu, tapi saling melawan
Kita bersama, tapi tak bersama
Kamu ada, tapi tak nyata
Aku senang kamu ada,
Tapi kenapa ada cermin antara kita?
Orang bilang dialah empu
Lalu siapa yang mengempunya?
Masih saja ia adalah sandal
Diinjak sedemikian rupa
Berujung jadi sundal
Lalu siapa yang mengempunya?
Masih saja ia adalah sandal
Diinjak sedemikian rupa
Berujung jadi sundal
Kembalilah, aku rindu
Mari bergenggaman tangan
Melangkah bersama ke depan
Lelahku membutuhkan bahu
Pun bahagiaku butuhkan kamu
Entah siapa yang lebih di depan
Mari sama sama mencari dan menemukan
Aku berharap mengempu semangat yang sama
Bolehkah aku menilik harimu?
Pun aku punya segudang pengalaman untukmu
Perdagangan yang setara bukan?
Pergilah
Pergi ke tempat di mana aku mampu menemukanmu
Detak jam menghiasi sepi ini
Menemani perang dalam kepalaku
Sibuk berpikir akan ini dan itu
Tentang lalu dan nanti
Tapi lupa akan kini
Kenapa aku berbeda?
Kenapa kita berbeda?
Kenapa kita kuat, sekaligus lemah?
Kenapa tangis hanya ada dalam sepi?
Kenapa dunia terasa senjang?
Ah, hidup memang rumit
Atau manusia yang rumit?
Menemani perang dalam kepalaku
Sibuk berpikir akan ini dan itu
Tentang lalu dan nanti
Tapi lupa akan kini
Kenapa aku berbeda?
Kenapa kita berbeda?
Kenapa kita kuat, sekaligus lemah?
Kenapa tangis hanya ada dalam sepi?
Kenapa dunia terasa senjang?
Ah, hidup memang rumit
Atau manusia yang rumit?
Tipudaya sungguh nyata
Tersenyum tertawa bersama
Tapi hatinya sungguh bukan kupunya
Bacalah,
Bacalah dunia ini,
Dan baca juga hatiku
Tersenyum tertawa bersama
Tapi hatinya sungguh bukan kupunya
Bacalah,
Bacalah dunia ini,
Dan baca juga hatiku
P.S : tidak sedang galau haha
Kenapa rindu hadir?
Membawa serta kenangan yang lama terkubur
Rindu itu apa?
Waktu tidak akan kembali, kan?
Tapi tetap saja aku tersenyum
Pada akhirnya,
Aku senang mengingatmu
Jalan kita memang berbeda
Tapi pernah saling menyapa pun cukup
Tentang kita hanya ada dalam satu chapter
Bukan untuk selamanya, tapi untuk belajar
Aku senang belajar darimu
Membawa serta kenangan yang lama terkubur
Rindu itu apa?
Waktu tidak akan kembali, kan?
Tapi tetap saja aku tersenyum
Pada akhirnya,
Aku senang mengingatmu
Jalan kita memang berbeda
Tapi pernah saling menyapa pun cukup
Tentang kita hanya ada dalam satu chapter
Bukan untuk selamanya, tapi untuk belajar
Aku senang belajar darimu
Terkadang ia ragu
Di lain waktu ia mantap
Kemarin mengiyakan
Hari ini ingin berontak
Jadi, ia kuat atau lemah?
Entah di mana, dan kapan
Berencana tapi tak tahu tujuan
Berjalan saja menyusuri jalan
Ingin berlari, nyatanya terseok-seok
Jadi, ia bimbang atau tidak?
Berhari-hari kebingungan
Lalu dalam sekejap merasa bahagia
Kemudian, terjungkal lagi
Macam siklus sinus cosinus
Jadi, ia bahagia atau tidak?
Ia selalu dilempar seperti koin
Entah akan dapat angka atau muka
Seperti undian saja
Sudah dilempar,
Entah siapa pula yang akan menangkap
Jangan jangan justru dibiarkan jatuh
Kalau sudah jatuh begini,
Tak ayal jadi remuk,
Pecahannya terpelanting ke mana-mana
Si kepingan hati yang rapuh
Aku, kamu, atau dia?
Apa makna semua ini?
Aku tak sanggup menjawab keraguan
Tak sanggup menepis iri
Kukira sudah palung terdalam
Menengok kanan kiri, ternyata lebih curam
Diam-diam aku mengumpat diri
Detik-detik pertama, rasanya masih sakit
Sepuluh detik kemudian, mataku sudah merah
Bahkan hanya untuk berjalan di depannya
'Cukup curam, sangat bahkan'
Tapi, kini, setelah sekian ratus detik berlalu,
Semuanya baik-baik saja, wow
Kukira, dunia teramat kejam
Em, memang sih
Tapi, yah, setelah hujan, ada pelangi bukan?
Aku mengerti, yang kemarin itu,,
Hanya hujan rintik-rintik
Dan aku dalam masa penantian menunggu badai
Tapi, anggaplah sekarang ini
Aku sedang melihat sebentar
Pelangi setelah hujan rintik-rintik
Biar hujan menghujam tubuhku
Bukankah selanjutnya, bulan dan matahari kan menyinariku?
Meski badai menghantam jiwaku
Bukan badai pasti berlalu?
Bahkan jika hujan salju menumpuk diatas kepalaku
Bukan salju kan mencair?
Dan aku kan menunggu matahari menghangatkan diriku
Seutuhnya
Apa makna semua ini?
Aku tak sanggup menjawab keraguan
Tak sanggup menepis iri
Kukira sudah palung terdalam
Menengok kanan kiri, ternyata lebih curam
Diam-diam aku mengumpat diri
Detik-detik pertama, rasanya masih sakit
Sepuluh detik kemudian, mataku sudah merah
Bahkan hanya untuk berjalan di depannya
'Cukup curam, sangat bahkan'
Tapi, kini, setelah sekian ratus detik berlalu,
Semuanya baik-baik saja, wow
Kukira, dunia teramat kejam
Em, memang sih
Tapi, yah, setelah hujan, ada pelangi bukan?
Aku mengerti, yang kemarin itu,,
Hanya hujan rintik-rintik
Dan aku dalam masa penantian menunggu badai
Tapi, anggaplah sekarang ini
Aku sedang melihat sebentar
Pelangi setelah hujan rintik-rintik
Biar hujan menghujam tubuhku
Bukankah selanjutnya, bulan dan matahari kan menyinariku?
Meski badai menghantam jiwaku
Bukan badai pasti berlalu?
Bahkan jika hujan salju menumpuk diatas kepalaku
Bukan salju kan mencair?
Dan aku kan menunggu matahari menghangatkan diriku
Seutuhnya