Managing Expectation (Communication)

By feranlestari - October 03, 2019

Note terpenting dari retro hari ini, menurutku adalah tentang managing expectation. Key dalam memanage expectation ini nggak lain adalah komunikasi. Mulai dari client, PO, PMO, developer, QA, sampai ke SS.

Kalo kata temenku "setuju komunikasi itu penting, tapi komunikasi berdasarkan ilmu, bukan sekadar feeling".

Jleb. Emang kadang kita lupa bahwa feeling nggak selalu benar, bahwa telinga ada untuk mendengarkan, dan bahwa mulut itu ada untuk bicara.

Komunikasi itu adalah tentang ketersampaian suatu informasi, pun menerima timbal balik atas tersampaikannya informasi tersebut. Goalnya adalah bagaimana dalam suatu komunitas menerima pemahaman yang sama, punya standar yang sama, ada dalam framework yang sama. Dan saling mengisi dalam framework tersebut.

Dan kunci dari komunikasi adalah mau bicara sekaligus mau mendengarkan.

Kata temanku lagi "kalau lagi waras, biasanya ujung-ujungnya nggak diambil pusing paling banter mikir bentar trus malah ngewajarin kalo emang masih di bawah limit".

Well, tiap orang pasti punya timing masing-masing, ketika kita nggak mau diganggu, ego meningkat, mau menang sendiri, nggak mau mendengarkan. Tapi ya disitulah letak tantangannya. Manusia nggak bisa seterusnya hidup sendiri. Pasti butuh orang lain. Maka manusia harus pintar-pintar mengatur ritme hati, tenaga, dan pikiran supaya nggak fatigue karena harus terus-terusan bersinggungan dengan orang lain.

It is okay to take a rest. But life goes on, so we need to move on. Don't be tired of people. Keep communicating what we want people to know 🙂

  • Share:

You Might Also Like

0 comments